Wednesday, February 4, 2009

Plan Ur Financial Planning

Ada satu buku favorit (di antara banyak buku yang ada di lemari) untuk aku dan suami sejak bulan2 pertama kehamilanku. Buku itu adalah buku tentang Mengatur Keuangan Keluarga.

Kupikir prinsip2 keuangan yang kupake selama ini sudah cukup (dengan pengetahuan yang terbatas). Standar saja poinnya. Income, Expenses, dan Savings. Ga pake dirinci2 lagi. Dan ternyata setelah baca sana-sini, seharusnya perinciannya menjadi seperti ini (didasarkan prioritas dan sebagai keluarga muda dengan anak yang belum sekolah):

Income :
Gaji, Bonus
Hasil Investasi
Lain-lain
Expenses :
Cicilan KPR
Cicilan Kendaraan
Premi Asuransi
Tabungan rutin yang jumlahnya selalu konstan
Listrik/Air/Pulsa telp/Gas
Iuran lingkungan
Transportasi (bensin/angkot/bis)
Uang saku ayah
Belanja dapur
Gaji pembantu
Hiburan (mainan anak, baju, dll)

Special :
Zakat-Infaq-sedekah

Dari saran financial planner (untung searching online dan beli bukunya. Kalo ketemu orangnya, bayarnya muahall rek!!), komposisi expenses terhadap Income adalah sebagai berikut:
Zakat-Infaq-sedekah 2.5% - 10%
Segala macam cicilan max 30%
Premi asuransi & tabungan min 10%
Expenses di luar itu 40% - 60%

Setelah evaluasi, ooh...ternyata ada yang belum masuk itungan, yaitu PREMI ASURANSI. Wah bagaimana ini? Masa kalah ama Utinya Azki. Ternyata beliau lebih bervisi dibanding anaknya ini, hehe..padahal waktu ntu tahun 90-an. Belum trend lah hal beginian. Okeh, aku dan suami berburu perusahaan asuransi.

Alhamdulillah sekarang sudah komplit neraca keuangan keluarga kami, sesuai dengan saran Pak Safir Senduk dan Rekan.

Sekarang belum terasa berat karena Azki masih bayi. Trus masih numpang pula di mertua. Jadi cash flownya masih lancar..malah kadang masuk itungan boros, hehe..

Satu hal yang aku concern di sini adalah, pentingnya berinvestasi dan berasuransi sejak awal kita berpenghasilan.

Kenapa investasi? Karena nabung saja tidak cukup. Ga mau kan duitnya di bank kalah sama inflasi? Tingkat inflasi sekarang lagi tinggi, ga cukup kalo pake prediksi 10%. Itu berarti, pertumbuhan investasi kita, play safe yah, minimal 20%. Mau investasi ke mana? Bisa emas, tanah, reksadana, saham, atau obligasi. Maapz, aku ngga kompeten untuk menjelaskan lebih lanjut. Ini sudah masuk urusannya suami, heheh..

Kenapa asuransi? Karena kita ngga tau nasib kita. Bisa kecelakaan, bisa cacat, bisa sakit parah, atau malah meninggal. Bukannya nyumpahin suami, tapi semua itu kan resiko pencari nafkah yang harus keluar rumah. Oya, yang ikut asuransi suami dulu. Ini sesuai dengan primbonnya Pak Safir. Dan karena kami muslim, kami ambil asuransi syariah. Biar lebih barokah, gituh

No comments: