Wednesday, September 30, 2009

Persiapan Menyusui

Wah...aku bau baca ada info beginian. Telat yaaa..anakku sudah umur 13 bulan. Tapi ya, semoga berguna buat teman2ku yang belum punya anak. Kan dengan begini lebih well prepared dibanding aku dulu.

Artikel ini diambil dari Kompas online:

Untuk dapat menyusui dengan baik, persiapan ASI sudah dimulai sejak kehamilan 8 minggu. Pada masa ini terjadi perubahan pada payudara, yaitu payudara menjadi lebih besar, lebih padat, gambaran pembuluh darah merah lebih jelas dan terkadang agak sakit. Karena itu sebaiknya ibu mulai mengganti kutangnya agar bisa menyangga payudara dengan baik. Hati-hati, jangan kekecilan karena dikhawatirkan akan menekan dan mengganggu saluran ASI, sehingga menghambat produksi ASI kelak. Lakukan pula persiapan agar puting susu lentur, kuat, dan tidak tersumbat.

Persiapan ini dilakukan setiap hari sejak kehamilan 7 bulan. Caranya adalah dengan mengompres puting susu selama 2-3 menit dengan kompres dibasahi minyak atau baby oil. Tarik dan putar puting susu ke arah luar serta pijat daerah sekitar puting untuk membuka saluran susu. Untuk memudahkan proses menyusui ibu hamil juga bisa mengikuti kursus manajemen laktasi di sentra-sentra laktasi yang ada di rumah sakit.

Selama hamil, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, menjauhi asap rokok, alkohol, atau kopi karena bisa mengurangi daya serap usus untuk menyerap kalsium dan zat besi. Setelah persalinan, sebaiknya ASI perkenalkan sedini mungkin melalui proses IMD (inisiasi menyusu dini).

Menurut dr. Utami Roesli Sp.A dari Sentra Laktasi Indonesia, kontak antara kulit ibu dan kulit bayi segera setelah lahir dan menyusu sendiri dalam satu jam pertama kehidupan bayi sangatlah penting. "Bayi juga akan mendapat kolostrum, cairan emas kaya antibodi dan zat-zat penting untuk kelangsungan hidup bayi," katanya. Sentuhan dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang penting untuk menyebabkan rahim berkontraksi sehingga membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan pada ibu. Sentuhan itu juga merangsang hormon lain yang membuat ibu jadi tenang, relaks dan mencintai bayi, serta merangsang pengaliran ASI dari payudara.

Bila ASI belum keluar, ibu tidak perlu khawatir. "Bisa saja setelah 2-3 hari ASI baru keluar dan bayi tidak akan kelaparan meski tanpa makanan atau minuman karena ia masih punya cadangan makanan di tubuhnya," kata Achmad.

Untuk merangsang pengeluaran ASI, ibu dan bayi sebaiknya menginap dalam satu ruangan yang sama di rumah sakit (rooming in). Meski air susu belum keluar, kontak kulit yang dilakukan ibu kepada bayi akan memperbesar peluang keluarnya ASI.

"Yang terpenting adalah mengubah mindset para ibu bahwa ia harus yakin bisa menyusui. ASI itu dibuatnya dari otak ibu, karena itu ibu harus siap dan yakin bisa," papar Achmad. "Dari zaman nabi pun setiap bayi mendapat makanan dari ASI, mengapa sekarang kita repot-repot memberi susu formula," katanya.

*gitu deh ceritanyo. Achmad di sini adalah dokter Achmad dari RS Gandaria Jakarta.*





courtesy:http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/09/15/10352662/ayo.lakukan.per

Tuesday, September 29, 2009

Ibu Wanna-be

Ternyata Azki pengen menggantikan kerjaan ibu. Check these out:




ternyata karena sehari2 melihat ibu, jadi Azki terinspirasi untuk menyapu, memasak air, dan mencuci piring. Cuma cuci piringnya dijilatin dulu, ga pake sabun cuci. Hehee.. Yang bagian masak air, Azki dengan merangkak - karna belum bisa jalan sendiri - mendorong2 ketel ke tempat dispenser. Hahaha..kirain ibu ketelnya mau dibawa ke kamar, ternyata mau diisi air. Ibu tak mengira..halah...

Jangan semua dikerjain ya Nak, ntar ibu ngerjain apa dong di rumah? :D:D:D



Monday, September 28, 2009

Usiiiil Deh!

Setelah berkali2 mendengar,
sampe ini telinga berkerak,
Begini nih komentar2 orang usil tentang Azki:

"Whaaa...hidungnya kok ga mancung?"

"Badannya kecil benerrrr"

"Belum bisa jalan? si Anu dulu umur sekian bulan udah bisa jalan, ga pake merangkak"

"Ayo berdiri sendiri, males nih!!"

"Nakal...jelek"

Hmmm....
Cuma bisa beristighfar and stay calm.

Hidung ga mancung???? Berapa persen sih orang Indonesia yang mancung? kalo lebih dari 98%, aku reparasiiin deh si Azki. Udah syukur dikasih hidung. Lubangnya ngadap ke bawah. coba kalo dikasih hidung lubangnya ke atas. tiap hari bawa payung tuh!

Badannya kecil??? Ya iyyalaaah. Allah Maha Adil. Hukum seleksi alam berlaku di sini. Coba kalo Azki montok sumontok. misalnya umur 1 tahun 15 kg. Sapa yang kuat gendong???? Ibu-e dan encok duluan.

Belum bisa jalan??? Insha Allah Azki menyimpan ratusan ayat Al-Quran di Hard Disk-nya. Allah Maha Tahu.

Belum bisa berdiri??? Azki pintar bergoyang. Dia aware sama musik.

Nakal???? Azki nambah akal. Itu berarti otaknya berkembang.
Jelek???? Duuh, Azki kan ga mau ikut kontes Putri Indonesia. Azki mau ikut pemilihan Miss ITB ajah..(emang ada yee??). Ya sapa tau aja ada (ngarep dot co dot id)

Yaaah...begitulah. Saat orang menghina anak kita, kita sebaiknya menanggapi dengan menonjolkan sisi positif. Bukan untuk sombong, tapi mem-boost rasa percaya diri kita sebagai orang tua. Kalo kita sebagai orang tua, dikit2 pundung saat anak direndahkan, bisa jadi kita ga bersyukur diberi anak sama Allah. Ya ngga sih??

Buat yang mengalami hal seperti ini juga, sabar yaa...

Azki Main Air

Bulan Syawal hari ke-4, Ayah-Ibu-Azki main ke Marcopolo Waterpark. Lokasinya di CBD Serpong, daerah Cikokol. sekitar 30 menit dari rumah. Memang ga semegah WP yang terkenal lainnya, tapi cukuplah untuk pemula, hehehe..

Awalnya ayah mau ketemuan sama temennya. eh ternyata temennya itu mau renang sama anaknya di Marcopolo. ya wes ibu-Azki langsung diboyong ayah ke sana. Ibu tak lupa kalang-kabut mempersiapkan apa2 yang harus dibawa. Panik dot co dot id deh, secara ibu tuh kalo mau pergi2, siap2nya dari H-2. Ya untuk kasus berenang ini, bolehlah make it fast, heheh..

Apa aja yang ibu bawa untuk perbekalan berenang?

# satu set baju ganti Azki + diaper
# top to toe body wash-shampoo
# makanan Azki, cemilan dan menu utamanya. # minuman untuk semua
# satu set baju ganti Ayah# Handuk bersih 1 aja, Azki dulu yang make, baru Ayahnya
# kresek/laundry bag untuk nampung baju2 yang basah
# kamera, untuk dipegang Ibu yang ga ikutan nyemplung

Azki ga punya baju renang, apalagi neck ring dan swimming diaper. jadi yaa....kostumnya cuma singlet n celdam saja, hihihihi. Dan ayahnya pun karena dipaksa ibu, nyemplung juga pake kaos dan celana pendek. hahahaha....:D:D (sukses menyuruh ayah masuk kolam)

Marcopolo Waterpark ini terletak di lantai 5 CBD Serpong. dikelilingi apartemen yang warna-warni dindingnya. Karena lokasinya yang tinggi itu, ibu sempat khawatir anginnya bakal kenceng. ternyata...iya juga sih,,hehehe... Tanamannya kurang banyak. Maksudnya tanaman tinggi kan bisa jadi pemecah angin. jadi hembusan angin lebih lembut.
Oh ya, tiket masuknya di hari libur Rp 40.000. karena ayah mbayarnya pake debit mandiiri, dapet promo buy 1 get 1 free deh. Jadi yang harusnya bayar 3 x Rp 40.000, jadi cuma 2 x Rp 40.000. Lhoh ini buy 1 get 1 atau buy 2 get 1 ya? ibu lupa, heheheh..pokoknya jadi lebih ekonomis aja.

Kolamnya lebih banyak kolam maen air. Tersedia kolam bayi (kedalaman 20 cm), kolam main2 (50 cm-90 cm), kolam arus yang jalurnya memecah site plan area waterpark (90 cm), kolam air hangat alias whirlpool yang dipakainya maksimal 6 orang, dan musti nunggu giliran, dan kolam paling dalam buat berenang serius (150 cm). Maksudnya yang mo nyoba segala gaya, dari gaya katak ampe gaya batu. Masa mo gaya batu di kolam bayi, kan malu atuuuh...

Gini nih aksi Upin-Ipin,,,eeeeeh... Ayah dan Azki!!!






Untung aja peraturannya ga ketat ya, padahal jelas2 ada keharusan mengenakan pakaian renang. Memang untuk Marcopolo, aturan macam ini dan makanan ga bgtu ketat. ibu bawa banyak cemilan lho padahal. Di waterpark di Solo aja, di entrance gate, tas musti digeledah. kalo ada maakanan, disita. Disita buat satpamnya kali yaa..hehehe. satpam ga modal.


Kalo di Marcopolo tau diri kayanya. kan stand makanan di sini cuma 2, dah gt tampilannya ga asyik banget. disinyalir rasanya juga ala kadarnya gitu. hihihi...ibu paling sebel kalo dah dilarang2 gt, ehhh yang disediain cuma nasi goreng. Bah!!

Di sini ternyata juga ada persewaan pelampung (kayanya di mana2 juga ada deh, ndeso iki ibu-e Azki). cuma ngga ada pelampung bayi, minimal pelampung yang ada dudukannya itu lho. Yee..itu sih ibu-e Azki aja yg males beli. Hihihi.. Baiklah, ibu akan beli swimsuit buat Azki. Pelampung yang model lengan sudah punya, lungsurannya Tante Rahma. Tapi pengen juga punya pelampung yang model vest.


Ibu juga jadi pengen punya swimsuit. Swimsuit muslimah. Heheh..muslimah dari mana ya, wong ketat marketat ngono. Tapi ibu pengeenn. Ga tau tuh ayah ngasi ngga ya. Ayah sih maunya ibu berenang dii kolam renang muslimah. Nah,,,itu kan setau ibu jumlahnya terbatas ya. Contohna di Tebet Timur dan di Pondok Gede. Laaah, masa mo renang doang musti ke Jakarta. Hmm, tunggu saja gmn ntarnya. Ayah juga pengennya mengelola kolam muslimah, dengan dia sebagai lifeguard-nya.. bwahahahaha. Dasar ayah yang aneh :D:D:D:D

Friday, September 25, 2009

Silaturahmi Lebaran

Hari 1

Hari pertama lebaran Azki, ibu dan ayah berkumpul di rumah Baba. Pertama karena kami kan statusnya anak, jadi harus dateng ke rumah ortu. Kedua karena di rumah ortu pasti ada ketupat, secara ibu ga masak ketupat, hihihi...

Ternyata ga ada acara sungkeman di sini. Maaf2an lahir batinnya berdiri aja sambil lalu. Kok ga ada rasa "nyes" di hati ya??? seumur2 baru ngalamin yg begini. habis salam2an sama Baba dan Emak, dan cipika cipiki sama ayah Azki, kami ke rumah Aki-aki, yaitu bapaknya Baba. Statusnya ya 'engkong'nya ayah. Di sebelah rumah Aki-aki, ada rumah almarhum kakaknya Baba. ya wes, sekalian aja ke sana, silaturahmi sama istrinya. Kalo di sini kan rumahnya deket2an, ga perlu capek2 naik mobil, hehehe...

Ternyata dengan mangkal di rumah Aki-aki, kami bisa sekalian lebaranan sama tetangga2 dekat. Mungkin karena Aki-aki dianggap tetua di sini, atau sebetulnya tetangga2 itu masih ada hubungan sodara. Yah pokoknya one-stop silaturahmi deh di sini.

Selesai kenyang di rumah Baba dan Aki-aki, kami pulang dulu. Lha masa mau ke mana? Ibu juga mau makan bestik ayam dulu, yang dibuat semalam sebelumnya. Ayah dah kekenyangan, jadi weh bestiknya ga kemakan. Heuuuh..padahal ini masakan spesial buat dia >.<

Naah..siangnya, kami silaturahmi ke keluarga almarhum nenek. tempatnya ga jauh. masih di jalan utama yang sama. nah inilah enaknya di Betawi. ga ada yg mudik. lebaran pasti ngumpulinnya gampang, hehehe..

Walopun ibu ngga paham silsilah keluarga nenek, tapi ikut aja. ya iyyalah, masa tunggu rumah. emangnya pembokat :P. Ga masalah sih ga ngerti silsilah, wong ayah juga suka bingung kok kalo ditanya, "Ini kok dipanggil nCang, hubungan kekerabatannya gimana?". dan Ayah akan menjawab, "aku juga ga tau". Hahahaa..dasar ayah!

Mungkin karena saking banyaknya ya, jumlah orang dalam keluarga. Ibu juga di Solo kalo silaturahmi, asal ngikut aja, ga pernah nanya2 hubungan kekerabatan. payah tenaaaaan....

Hari 2

Silaturahmi hari kedua masih beredar di daerah sini. Ayah-ibu dan Azki sowan ke beberapa rumah kerabat bareng2 sama Baba-Emak. ternyata yang dikunjungi pada pergi. cuma goal di satu rumah aja. hmm...gapapa. untung masih ada yg bisa dikunjungi.

Sisa hari ke-2 ini dihabiskan dengan di rumah sajah. Habis acara TV bagus2 sih...hehe. Padahal alasan sebenarnya, kita ga tau mau kemana lagi silaturahmi-nya. kunjungan ke rumah kerabat2 sudah dituntaskan dari kemaren.

Hari 3

Nah, hari ketiga ini harinya Ayah-Ibu-Azki. Bertiga naik bis patas ke Pancoran. Mau sungkeman sama Uti Nung dan Yangkung. Sengaja naik patas biar ga usah transfer2 seperti halnya kalo naik bus trans.

Di bis Azki dipangku ibu dan ayah berdiri. eh ibu2 di samping Azki baik, dan memberikan kursinya buat ayah. nah, bisa duduk bertiga deh :). Di patas juga full musik. Pengamen masih mencari rejeki. Ohya ada juga yg menodong dengan cara halus, "seribu rupiah ga ada artinya buat bapak ibu." Yaah begitulah potret kehidupan di atas bus patas. Untung busnya ga ngetem, karena sudah penuh sejak berangkat dari Kalideres.

Awalnya Azki anteng2 aja, sampe akhirnya di tol dalam kota dia minta mimimo. Whattttt???? mimimo di bis yg padat ini? jiah..hiks..akhirnya ibu kasih mimimo, walopun bentar karena sudah hampir tempat tujuan.

Sampe di rumah Uti Nung, sungkem2an deh. Untung pada ga pergi semua. Azki jadi ketemu deh sama mbak Ratna dan mas Refi, sepupu ibu yang kuliah di Jogja dan Solo. dan Azki pun lahaap menyantap setup makaroni. Ayah-ibu juga sampe habis 2 mangkok, hihihi...

Hmm...begitu deh cerita silaturahmi lebaran kali ini. Puas ga ya? engga sih. Ibu pengennya kan ke Bandung, ketemu ama Mbah dan Bude. Yaa..some other time, maybe.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H


Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H

Mohon dimaafkan jika ada kesalahan yang disengaja maupun yang tidak.
Semoga kita berubah menjadi pribadi yang lebih baik setelah di-training dalam bulan yang penuh berkah.
Semoga silaturahmi kita di dunia maya tetap terjalin :)

Monday, September 14, 2009

Rapor Ramadhan

Ada ga ya rapor ramadhan? tentunya ada, cuman kita ga dikasi liat dan ga disuruh tanda tangan, hehehe...Seandainya bisa melihat, tentunya aku akan mendapati nilai merah di bagian KESABARAN.

Yap, nilai Kesabaran untukku pasti merah. Padahal itu kan poin penting di bulan Ramadhan. SKSnya gedhe lah, mungkin kalo dikonversi bisa 4 SKS, hehe...

Jadi gini, ini pertama kali aku berpuasa ditemani BBG, Bayi Baru Gede. BBG yang polahnya seabreg, dengan kemauan selangit tapi belum bisa ngomong. Ada hal2 yang baru yang aku pelajari, korelasi antara konsep berpuasa (yaitu menahan diri) dengan mengasuh BBG. Harus punya kesabaran ekstra di masa2 berikut:


Saat Azki ikut puasa, alias ga mau makan, maunya mimimo (nenen) seharian.
Saat Azki ga mau ditinggal ke mana2, bahkan ditinggal bentar ke dapur aja langsung termewek-mewek.
Dua hal itu yang jadi materi ujian Kesabaran di bulan ini.
Dan kuakui, aku gagal, hiks...
Padahal Ramadhan tinggal bbrp hari lagi (kalo kata ormas Muhammadiyah, 6 hari lg lebaran).


Sebetulnya ga fair menyebut Azki sebagai penyebab hilangnya kesabaran. Kasian, masih kecil ga tau apa2 sudah jadi sasaran blaming ibunya. Apapun bisa saja jadi penyebab. Mau FTM, atau WM,, sama aja bisa marah di bulan puasa, ya tho? Jadi inget, kalo blaming ke seseorang, lihat ada berapa jari yang mengarah ke kita. 3 kan? jadi sapa yg sebetulnya yang bermasalah dalam kasus ini? Tentunya aku...

Pfuiiih...
Dulu rekan kerjaku pernah ngomong: Bulan Puasa itu semua setan dibelenggu, tapi kok kamu masih di sini??
Ngga sopan kan?? tapi ternyata sekarang I get that devil inside of me :(

Paket Ramadhan dan Lebaran

Alhamdulillah...rasa kangen ibu terhadap cemilan khas Solo (dan sama Utinya Azki tentunya) bisa terobati. Ini karena Uti bersedia mengirimkan makanan2 yg ibu suka ke tangerang.

Pas menjelang Ramadhan bulan lalu, ibu request beberapa makanan kesukaan, dan akhirnya dikirimi abon, telur asin, bagelen, serundeng (kelapa parut yg ditumis pake gula merah) sampe sambel pecel. napa ya ini lidah, padahal telur asin di jakarta juga banyak. wah ga tau deh, sudah solo-minded nih. abonnya juga ga da yg nyamain di tanah tangerang sini. abonnya tuh yang kusut, tebel, ga pecah kaya pasir. rasanya pun ada yang manis dan pedas. dan kalo dari harganya, ga mungkin deh ini abon babi yang prnah dihebohin media bbbrp bulan lalu. wes pokoke ini abon memang top..(promosi). Nah karena Uti mengirimnya banyak, ibu bagikan ke Baba sebagian, macam abon dan telur asin. Alhamdulillah Baba suka :).



Azki's dress trial

Dan hari iniii....ada lagi paket dari Uti. Isinya ga jauh beda dari paket sebelumnya, cuma ditambahi baju lebaran buat Azki. Wuaaaah....senangnya Azki, dapet baju dan sepatu. Uti memang ajiiiib, hehehe... Ibu juga senang karena dapet gratisan lauk lagi :p, habis Uti ga mau dibayarin sih. Sebut aja ini parcel ya. karena ibu bukan pejabat, jadi masih boleh terima parcel :D

Saturday, September 12, 2009

Ayah dan Pohon-pohonnya

Ayah Azki akhir2 ni suka banget berkebun. Ini karena halaman rumah kami gersang kaya gurun. dah gitu dusty banget, secara segala jenis kendaraan lewat di depan rumah. maklum bukan di kompleks. Balik ke halaman tadi. Selain gersang, halaman rumah kami sudah dijadikan pool angkot. >_<. Tempat satu angkot menongkrongkan dirinya kalo sudah habis jam kerjanya. selain angkot ada juga pasir yang ditaruh gitu aja di halaman kami. dulu siih buat konstruksi paving blok jalan lingkungan. begitu proyeknya kelar, pasirnya nganggur, ga jelas sapa yg bertanggung jawab atas pasir ini. Yaaa emang susah sih orang2 di sini. ga bisa liat tanah kosong, biarpun yang kosong itu sebagian sudah dibangun rumah kami. mau protes,,,wong yg punya tanah aja anteng2 wae. Ahh, ra mutu blas (sorry jawanya keluar).

Nah akhirnya kata ayah, Yuk kita tanami puun (pohon). biar ijo2 dikit.

Karena budget masih minim, jadilah kami menanam pohon2 kecil saja di pot. sembari beli2 tanaman dan pot, aku berusaha juga nginget2 fungsi pohon, agar bisa dipakai di halaman.

Berdasar mata kuliah dulu...(hayo pada inget ga, Tante Marissa?) ini mata kuliahnya Pak Bas. Tentang fungsi pohon. Ada pohon pengarah, pohon pembatas, pohon peneduh, pohon pengusir hewan2 tertentu. Naaah..pas inget, langsung deh googling jenis pohonnya.

Sebetulnya bisa langsung menghubungi konsultan lanskap dan nursery tertentu di bilangan Jakarta Selatan. Tapi aku lebih prefer baca2 dulu di inet atau majalah.

Jadi pohon apa saja yang sudah ditanam?

Seingatku sih Pohon mangga di halaman depan. Satu doang, belum cukup untuk menghalangi mobil2 yang suka parkir seenaknya di halaman. ntar tambah lagi ah, hihihi..
Ada jg rambutan, masih di polybag, belum di transfer ke tanah.
Lalu ada Lidah Mertua (sansiviera). Ihhh,,,namanya lucu!! Iya, khasiatnya juga mantabs...bisa menyerap partikel beracun macam CO2 dan Pb, pokoknya gas buangan kendaraan deh. kalo Lidah mertua yg asli sih,,,biasanya digunakan untuk berbicara pada mantunya, hihihi....nah rencananya aku akan mengumpulkan si lidah mertua ini, as many as possible. Addicted to Sansiviera deh pokoknya!

Ohya, pohon2 tsb smuanya dikasi. hehe..ngga modal yak, modal beli pot dan sekam doang. Ada yg dikasih Babanya Azki, ada jg yg disumbang sama asisten cuci-setrika. yaaa..makasih ya semuanya. Malah kata ayah, gimana kalo kita kasih halaman kita jadi tempat jualan buat pedagang bunga?? Halahhh...nyediain lahan apa mau gratisan pohon??? :D :D :D

Ke depan aku mo nyoba tanam zodia. eh ralattt, bukan aku, tapi ayahnya ding :D. aku sih ndak telaten bercocok tanam. Zodia ini kata yg udah pernah make, ampuh ngusir nyamuk. ya selain lavender, sereh, dan pohon kayu putih. ntar lah nyoba beli. Maklum di sini nyamuk tuh rajin banget pesta. kalo lagi dinner, menunya darahnya Azki dan aku. Dan juga sudah sakti mandraguna, kebal sama obat oles anti nyamuk. mau dilawan pakai obat nyamuk listrik dan semprot, tapi kasian Azki, bisa tercemar bahan obat nyamuk.

Insya Allah penataan lansekap halaman depan menjadi prioritas kami ke depan, kalo ada rejeki. Aku pengennya ini halaman bener2 diblok dari pengguna2 tak diundang: angkot, kendaraan yg lagi nyari puteran arah, motor2 yang parkir, anak2 kecil yang suka main2 di halaman tetangga orang,...dll dll..Egois banget ya nyonya rumahnya :p Ya habis gimana, seumur2 ga pernah hidup di rumah yg lahannya terlalu publik gini. Di Solo, rumah yg dulunya punya nenek, temboknya ada kali tinggi 4 meter, khas rumah pedagang batik jaman dulu. di Bandung, di Bontang, semuanya di dalam kompleks. Ya baru sekali ini, di Tangerang sini rumahnya tepat pinggir jalan. Jadi kompromi dobel: pertama kompromi dengan situasi lokasi begini, dan kompromi dengan segala macam polah perilaku masyarakat sekitar. Sabar...sabar....

Thursday, September 10, 2009

Mudik ke Mana?

Yaiiii..akhirnya posting juga aku. Puasa jadinya ga posting, karena seringnya hunting resep masakan berbuka dan sahur, hihihi..ketauan ga bisa masak :P. so far hasil masaknya ga terlalu mengecewakan, karena yang ngrasain cuma bertiga, hehehe...

Jadi Azki dan keluarga mudik ke mana nih? Sepertinya aku kok ngga pernah antusias mudik ya. belum apa2 udah parno antri tiket, parno calo, parno bawaan banyak (karena selama hidup, ga pernah mudik dengan tas lebih dari 2), parno liburan cuma bentar...maklum masih karyawan, ga bisa bebas libur, hehehe...

Setelah dipikirkan beberapa saat, akhirnya diputuskan bahwa aku akan mudik ke rumah mertua. Rumahnya untunglah dekat, tak sampai 10 menit jalan kaki. Jadi ada kemungkinan tidak perlu repot memasak, kalo laper tinggal nyendok di meja makan mertua, xixixixx..(menantu yang malas). Pertimbangan utama sih sebetulnya penentuan giliran. Tahun kemarin kan Azki sudah lebaran di Solo, karena memang lahir di Solo. Nah brati lebaran tahun ini di Tangerang saja, sama sodara2 di sini. Kata Uti dan Tante Rahma, trus ke Solony kapan dong? yaa..tunggu saja tanggal mainnya. Rencananya pas Idul Adha, 2 bulan lagi.. Ayah Azki sih oke-oke aja, syukurlah :)

Memang dari jaman kuliah dulu, aku ngga ngrasain hebohnya mudik. Sekedar kilas balik:
Thn 1995-2000: di Bontang.
Thn 2001: lebaran di Solo, minus ortu dan adik yang stay saja di Bontang. Aku lebaran bareng keluarga besar.
Thn 2002: di Solo lagi, formasi lengkap, ada ortu, sodara2, dan keluarga besar.
Thn 2003: di Jakarta, tempat tante. Cuma aku sendiri dan keluarga tante.
Thn 2004: di Bontang, formasi lengkap, ada ortu dan kakak-adik.
Thn 2005: di Bontang, ga ada kakak.
Thn 2006: di Jakarta, lebaran paling garing seumur hayat, di rumah bude, trus lanjut ke rumah tante. Oh tapi terobati dengan rekreasi di villa sodara di Subang.
Thn 2007: di Solo, lebaran paling rame, semua karib kerabat yg biasanya ga ada jadi nongol. Paling hectic juga karena seminggu setelah lebaran aku nikah.
Thn 2008: di Solo, formasi lengkap minus suami yang lebaran sama keluarganya.
Thn 2009: insya Allah di Tangerang.

Yaaa begitulah. Sebetulnya pengen menanamkan sebuah mindset bahwa mudik itu bukan wajib (ya iyyalah, yang wajib kan Sholat, Puasa, Zakat, Haji...:P). Kita bisa bersilaturrahmi kapanpun kita mau. Cuman ya ngga bisa saklek gitu ya, kan sodara2 ga bisa dipaksain sepemikiran.

Well..selamat mudik ya. bagi yang lewat Nagrek, Pantura, Jalur Selatan, Lintas Sumatera,,,hati2 berkendara. buat yang naik KA, pesawat, kapal, bis, semoga supirnya sehat jadi bisa lancar nyetirnya. Buat yg nyarter metromini, bajaj, motor...enjoy your trip!



Azki: Utiii...Akuuung, ntar sungkemannya pake Hape aja yaaa...