Showing posts with label Menyusui. Show all posts
Showing posts with label Menyusui. Show all posts

Friday, January 20, 2012

Inovasi Baju Menyusui


Demi mendukung program menyusui, saya sangat memerlukan baju yang bisa dibuka pas
bagian PD saja tanpa ribet, tanpa takut banyak kulit dada terekspos, terutama saat bepergian. Memakai bra menyusui cuma nyaman kalo saya ada di rumah, di kamar saya sendiri. kalo bepergian, tentu ribet buka bajunya kalo ga berada di nursing room. Berhubung males menambah pos anggaran dengan membeli nursing apron, maka saya browsing lagi, model
kostum apa yg cocok dengan keinginan saya. Sempat tergoda untuk membeli baju menyusui, cumaaa...masih ada ngga yg lebih murah? *dasar makirit* ternyata pas pencarian lebih lanjut, saya menemukan tanktop menyusui. Desainnya macam2 dari berbagai toko, cuma saya suka yg bentuknya seperti ini:




Tanktop ini dijual di olshop Estila Mama. Saya suka model ini karena modelnya yang semi turtle neck, jadi di atas tanktop saya bisa memakai kemeja atau kardigan atau jaket yang sudah saya miliki sebelumnya, dan saat menyusui, tidak banyak area dada yang terekspos. Model ini adalah pilihan terbaik setelah baju menyusui dengan model bukaan yang sama, cuma dengan tanktop menyusui ini, saya jadi lebih berhemat *yippiee..bisa beli buku :D*

Saya pesan size S, yang mana ternyata pas awal pemakaian terasa sempit dan malah takut robek di karet dada (untuk yg model cropped tanktop, gambar atas). tapi ternyata jaitannya masih baik2 saja sampai sekarang. ohya saya memilih yang cropped karena baju saya kebanyakan model kemeja. kalo menyusui dengan kemeja kan yg dibuka cuma 3-4 kancing teratas toh,, ga masalah perut ga ketutupan tanktop, krn sudah tertutup baju.

Setelah dipakai beberapa kali sembari dianalisis..maka ditemukanlah beberapa minusnya:
- ga ada breastpad-nya atau busanya. maksudnya biar kaya baju renang gitu lho..
- karet batas bawah dada kurang lebar. seenggaknya klo lebar kan kesannya lebih kuat, dan jadi kaya miniset,,early bra buat teenagers, hihihi

hmmm..musti bikin sendiri kah?


Tuesday, October 6, 2009

Makan Gratis Akhir Minggu

Sudah umur 14 bulan dan memakan segala jenis makanan, tidak berarti bias lepas ASI.
Setidaknya itulah pengalaman ibu dan Azki. Karena kelalaian ibu, berakibat pada kesulitan diri sendiri.

Jadi ceritanya gini..
Hari Minggu kemarin Azki-Ibu-Ayah seharian jalan2 ketemu temen2. Sesi I, main ke Ciledug ke teman ibu yang baru nikah. Di sana kami dijamu dengan makan siang, dan Azki pun tak ketinggalan. Disuap sama nyonya rumah pake telur dadar. Hihihi…tamu yang merepotkan :p Mungkin karena kenyang makan telur, trus masih makan bolu, dan pisang, Azki jadi malas mimimo. Sempat sih, mimimo bentar. Ehh, karena melihat jeruk, ga jadi mimimo, dan malah makan jeruk. Ibu masih nyante2 aja. Pikir ibu, ah ntar sebelum pulang mimimo bentar. Sampe menjelang pulang, Azki masih ga mau mimimo. Yaah, gimana ini.

Di sesi II, kami berangkat ke Plaza Semanggi karena ayah Azki ada janji makan2 sama temennya. Nah, di Plaza Semanggi inilah derita ibu dimulai. Gudang ASI sudah mulai penuh. Customernya ogah2an. Meanwhile, ibu ga bawa peralatan memeras (cooler bag, botol ASIP, dan dry ice). Breastpump? Ibu pake metode manual kok, biar ga ribet urusan sterilisasinya, heheh…Akhirnya ibu ke nursing room yang desainnya setengah hati itu. Di sana Azki cuma mo dikit mimimonya. Yaaah..beban gudang ASI terkurangi sedikit. Tapi masih khawatir juga sih.
Kami akhirnya makan2 di Rice Bowl. Di sini Azki nyobain segala rupa masakan. Sapo tahu, jus, UHT, ayam, nasi Hainan….segala rupa deh.

Sementara ibu sudah mulai nyut2an lagi. Red Alert from Breastmilk Manufacturer. Akhirnya di tengah acara ibu ngabur lagi sama Azki. Karena jauh menuju nursing room, ibu nyusuin Azki di toilet. Untung aja toiletnya wangi. Dan hasilnya??? Ga maximal lagi mimimonya. Huhuhuhuhu…..Huaaaa…

Jadi kesimpulannya: seharusnya ibu membawa perlengkapan ASIP. Perkara kepake atau ngga, urusan belakangan. Namanya juga persiapan. Yaah..namanya juga pertama kali bawa Azki jalan2 ke sumber makanan.

Walhasil sampai rumah ibu langsung deh pasang aksi kompres sana-sini demi melancarkan ASI. Dah buntet gitu lhooo.. Begitu sudah lancar, Azkinya malah lagi dibawa ayahnya keluar rumah. Halahhh... terpaksa ASI dibuang-buang. Lha wong botol ASIPnya juga ga ready to use. Malam yang panik lah untuk seorang busui, hihihi :)

Ohyak cerita dikit ah tentang makan2 di Rice Bowl ini. Makan2 ini tuh katanya dalam rangka ulang tahun temennya ayah di kampus dulu, tepatnya di Comlabs. Yang diundang juga ga banyak, teman2 deket yg punya hajat. Lucunya, Narpen, temen ayah ini, malah nyuruh ayah milih tempat makan. Hehehe…akhirnya ibu yang milihin: Rice Bowl. Ternyata ibunda Narpen, Bu Enny Dyah, belum pernah ke sini. Klop dong ya.. Hihi.. Lho, kok ada ibunya? Iya, jadi tante Narpen ini perginya bareng ibunya. Hmmm…. Ibunya gaul juga dong ya. Lho memang bukankah harusnya seperti itu hubungan ibu-anak? Ibu harap hubungan ibu-Azki ntar-ntarnya bisa seperti itu, walopun ga sama persis lah. Kan enak tuh, sang ibu tau semua teman dekat anak2nya, anak juga tau seluk-beluk ibunya. I wish I could be like that, someday. Sekarang belum terasa ya, wong anak masih batita ngono…jadi ga bisa ngasi komentar, bisanya ngimpi dulu ^_^

Wednesday, September 30, 2009

Persiapan Menyusui

Wah...aku bau baca ada info beginian. Telat yaaa..anakku sudah umur 13 bulan. Tapi ya, semoga berguna buat teman2ku yang belum punya anak. Kan dengan begini lebih well prepared dibanding aku dulu.

Artikel ini diambil dari Kompas online:

Untuk dapat menyusui dengan baik, persiapan ASI sudah dimulai sejak kehamilan 8 minggu. Pada masa ini terjadi perubahan pada payudara, yaitu payudara menjadi lebih besar, lebih padat, gambaran pembuluh darah merah lebih jelas dan terkadang agak sakit. Karena itu sebaiknya ibu mulai mengganti kutangnya agar bisa menyangga payudara dengan baik. Hati-hati, jangan kekecilan karena dikhawatirkan akan menekan dan mengganggu saluran ASI, sehingga menghambat produksi ASI kelak. Lakukan pula persiapan agar puting susu lentur, kuat, dan tidak tersumbat.

Persiapan ini dilakukan setiap hari sejak kehamilan 7 bulan. Caranya adalah dengan mengompres puting susu selama 2-3 menit dengan kompres dibasahi minyak atau baby oil. Tarik dan putar puting susu ke arah luar serta pijat daerah sekitar puting untuk membuka saluran susu. Untuk memudahkan proses menyusui ibu hamil juga bisa mengikuti kursus manajemen laktasi di sentra-sentra laktasi yang ada di rumah sakit.

Selama hamil, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, menjauhi asap rokok, alkohol, atau kopi karena bisa mengurangi daya serap usus untuk menyerap kalsium dan zat besi. Setelah persalinan, sebaiknya ASI perkenalkan sedini mungkin melalui proses IMD (inisiasi menyusu dini).

Menurut dr. Utami Roesli Sp.A dari Sentra Laktasi Indonesia, kontak antara kulit ibu dan kulit bayi segera setelah lahir dan menyusu sendiri dalam satu jam pertama kehidupan bayi sangatlah penting. "Bayi juga akan mendapat kolostrum, cairan emas kaya antibodi dan zat-zat penting untuk kelangsungan hidup bayi," katanya. Sentuhan dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang penting untuk menyebabkan rahim berkontraksi sehingga membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan pada ibu. Sentuhan itu juga merangsang hormon lain yang membuat ibu jadi tenang, relaks dan mencintai bayi, serta merangsang pengaliran ASI dari payudara.

Bila ASI belum keluar, ibu tidak perlu khawatir. "Bisa saja setelah 2-3 hari ASI baru keluar dan bayi tidak akan kelaparan meski tanpa makanan atau minuman karena ia masih punya cadangan makanan di tubuhnya," kata Achmad.

Untuk merangsang pengeluaran ASI, ibu dan bayi sebaiknya menginap dalam satu ruangan yang sama di rumah sakit (rooming in). Meski air susu belum keluar, kontak kulit yang dilakukan ibu kepada bayi akan memperbesar peluang keluarnya ASI.

"Yang terpenting adalah mengubah mindset para ibu bahwa ia harus yakin bisa menyusui. ASI itu dibuatnya dari otak ibu, karena itu ibu harus siap dan yakin bisa," papar Achmad. "Dari zaman nabi pun setiap bayi mendapat makanan dari ASI, mengapa sekarang kita repot-repot memberi susu formula," katanya.

*gitu deh ceritanyo. Achmad di sini adalah dokter Achmad dari RS Gandaria Jakarta.*





courtesy:http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/09/15/10352662/ayo.lakukan.per

Friday, December 19, 2008


Buat ibu-ibu yang berniat memeras atau memompa ASI, ini ada guideline yang cukup berguna, terutama bagi working mom, atau punya anak tapi nyambi kuliah.

Sebelumnya, mungkin ada yang bingung; mending memeras atau memompa ya? Ini tergantung setiap pribadi ya..salah satu metode ga bisa disalahkan atau dianggap paling benar, setiap metode punya plus-minusnya masing-masing.

Memompa ASI
(+) Tangan ga belepotan ASI
Bisa dilakukan di bawah kain lebar (misalnya ibu-ibu yang jilbabnya lebar) kalo pas ga dapet ruang khusus menyusui, tanpa takut ASI bececeran
Bisa lebih terjaga kebersihan ASIPnya, karena ASI yang lewat di corong pompa langsung masuk ke botol, sehingga mengurangi kontaminasi udara terhadap ASIP
Bisa dilakukan dengan pompa manual atau elektrik.
Dengan pompa elektrik bisa dapet banyak dalam waktu singkat. (rekomendasi produk adalah Pompa Medela elektrik, bisa memompa 120 cc dalam 5 menit)
(-) Butuh modal finansial yang kuat untuk mendapatkan hasil maksimal
Ribet, musti nyari colokan listrik (untuk pompa elektrik), dan musti selalu mensterilkan setiap komponen pompa kalo dah selesai mompa.
Bawa peralatan memompa bisa memungkinkan insiden "barang ketinggalan".ketinggalan bisa di mana aja, dan yang ketinggalan bisa apa aja.
Ada pendapat yang menyatakan, memompa bisa merusak jaringan ASI dan tidak efisien mengosongkan gudang ASI

Memeras ASI
(+) Cukup bermodal kemauan belajar untuk mengasah skill memeras
Ga ribet, ga takut ketinggalan tangan, ga repot untuk sterilisasi tangan.
Kalo sudah terampil, teknik memeras bisa lebih efektif mengosongkan gudang ASI
(-) Buat yang masih beginner, memeras bisa membuat tangan, baju dan perabot sekitar terciprat ASI. sediakan handuk dan tisu menyeka.
Harus mencari ruangan yang bener-bener tertutup agar ga da yang ngintip.
Ada kekhawatiran ASIP akan tercemar karena dalam prosesnya lebih banyak berinteraksi dengan udara. dan lagipula, ga semua ibu beruntung mendapatkan ruang privat yang bersih dan nyaman (untung aku dah ga di proyek, hihih..)

Nah, tinggal pilih aja, tapi buat aku, lebih baik coba aja semuanya, in case kita berada di situasi yang ngga memungkinkan untuk memeras atau memompa. ya kan?

Kalo masalah metode mengeluarkan ASI sudah diputuskan, berikut aku sadurkan dari berbagai sumber tentang penyimpanan ASI.

BERAPA LAMA ASI PERAS (ASIP) BISA DISIMPAN PADA SUHU RUANG?
Jika ruangan tidak ber-AC, maka jangka waktu penyimpanan tidak melebihi 4 jam
Jika ruangan ber-AC dengan suhu konsisten (19-22 celcius), maka jangka waktu penyimpanan tidak melebihi 6 jam,

BERAPA LAMA ASI PERAS (ASIP) BISA DISIMPAN PADA SUHU KULKAS?
Jika ASIP disimpan dalam kompartemen yang terpisah dari bahan makanan lain, maka jangka waktu penyimpanan tidak melebihi 8 hari.
Jika ASIP disimpan dalam kompartemen yang menyatu dengan bahan makanan lain, maka jangka waktu penyimpanan tidak melebihi 3x24 jam.
ASIP jangan disimpan di bagian pintu kulkas, karena bagian ini mengalami variasi suhu yang besar.

BERAPA LAMA ASI PERAS (ASIP) BISA DISIMPAN PADA FREEZER?
§ Suhu 0-4°C ASIP tahan 2-3 hari. Jangan disimpan di pintu ya..simpan di bagian terdalam/pojok kulkas.
§ Freezer pada kulkas satu pintu ASIP tahan maksimal 2 minggu.
§ Freezer pada kulkas dua pintu ASIP tahan maksimal 3-4 bulan.
§ Freezer khusus (bukan pada kulkas) pada suhu -19°C tahan 6 bulan.
Meskipun bisa sampai berbulan-bulan, tidak disarankan menyimpan ASI terlalu lama. Karena zat dalam ASI diproduksi sesuai dengan perkembangan anak. Jadi ngga cocok jika anak sudah usia 5 bulan tapi kok diberi ASIP yang disimpan 3 bulan lalu. Maka jika punya stok ASI, didonorkan saja..

BAGAIMANA MENYIMPAN ASIP YANG BAIK?
§ Simpan ASI dalam botol yang sudah disterilkan.
§ Material botol terbaik adalah gelas. Jika tidak ada, gunakan kemasan plastic tanpa warna yang aman dan tahan panas.
§ Setiap botol diberi label tanggal kapan ASI diperas. Pemakaian ASI menggunakan prinsip First in First out.
§ Botol penyimpan harus tertutup rapat. Jangan ditutup dengan memasang dot karena memungkinkan udara masuk ke botol. Botol penyimpan merk Medela bisa dipakai kok.
§ Jika dalam sehari ibu memeras/memompa ASI lebih dari sekali, hasil pompa/peras ini bisa digabungkan dalam botol yang sama, asalkan botol tetap disimpan di suhu yang stabil.

BAGAIMANA MEMBERIKAN ASIP UNTUK BAYI?
§ ASIP yang disimpan akan mengalami pemisahan komponen menjadi komponen kental yang mengandung lemak dan komponen yang lebih encer. Kocoklah ASIP tersebut sehingga menjadi larutan homogen.
§ ASIP yang telah dikocok dihangatkan dalam air panas suhu <100°c.
§ ASIP beku dari freezer harus dicairkan dulu di dalam kulkas, lalu dihangatkan.
§ Jangan dipanaskan dalam microwave, atau dididihkan, atau ditim di atas kompor.
§ Volume ASIP yang dihangatkan harus sesuai dengan kapasitas yang biasa diminum bayi,karena ASIP yang tersisa setelah dihangatkan tidak boleh didinginkan kembali. Harus dibuang.
§ Jika bayi berusia <4>

BAGAIMANA MENYIMPAN ASIP SAAT DI KANTOR?
Kalo di kantor ada kulkas sih ga masalah yaa..yang penting ada ruangan yang enak buat memeras atau memompa.
Tapi kalo ga ada kulkas, gimana dong?
Jangan panic..kan ada teknologi cooler bag/box kaya yang dipunyai tukang teh botol. Ya ngga segede itu laah..ada kok yg kecil, coba cari di ACE Hardware. Jangan lupa beli ice pack atau dry ice nya, agar ASIPnya tetap ada di suhu yang rendah.

Aku pernah hunting tas penyimpan botol susu, tapi ga ada yang sreg. Beberapa di antara-nya berharga lebih dari 100ribu tapi kulihat kurang mantap insulasinya. Akhirnya aku search deh di internet, dan dapatlah Twin Bottle Carrier dari Tommee Tippee. Aku suka ini karena bentuk and warnanya macho (halaah..). Masih banyak brand lain, misalnya Avent atau Dr.Browns.Kalo nyari barang beginian mendingan langsung ke baby shop, jangan ke departement store. Atau search aja di internet. Ga capek jalan kan?

Jika petunjuk dalam memeras, memompa, menyimpan, dan menyajikan ASIP sudah benar, maka tidak perlu khawatir ASIP akan rusak. Dibandingkan susu formula, ASI lebih tahan lama. Pada saat berinteraksi dengan udara luar, yang terjadi bukanlah pembusukan, tapi penurunan kualitas gizi, terutama zat imun.

BTW, penyebutan merk di sini bukan dalam rangka pemasaran, tapi untuk referensi ajah. aku juga bukan distributor kok, hehe..

Breastfeeding Azki


Setelah melahirkan Azki, what next? Yea, breastfeed her. Hal ini gagal dilakukan di RS karena kurangnya awareness terutama dari aku dan juga dibantu dengan suster (hehe..blaming dikit bole la yaa). Semoga cerita berikut ga terjadi di kehamilan berikutnya atau pada teman-teman semua yaa..

Awalnya H+1 melahirkan secara cesar, badan masih pada sakit, apalagi buat duduk. Ini yang membuat aku berasa ga bisa ngapa2in selain tiduran. Selain itu air susu juga lum keluar. Suster di ruang bayi sudah menyuruh untuk melakukan tindakan agar air susu bisa keluar, salah satunya dengan mencoba menyusui. Tapi karena sakit itu tadi (harusnya ini ga boleh jadi alesan) dan takut menggendong Azki yang kecil sekali itu, akhirnya batal deh segala cara mengeluarkan air susu. Susternya juga ga galak sih, hehe..harusnya dia maksa setiap ibu baru agar terus mencoba menyusui yaa.kalo belum berhasil ga boleh pulang, heheh..
Akhirnya karena ga dikasi ASI, di ruang bayi Azki dikasi susu formula (sufor) produksi Nutricia. Waktu itu sih belum idealis, malah seneng karena Azki ga kelaparan, hehe..ga ada sense bersalahnya. Mungkin karena ga tau banyak soal menyusui. Ternyata kurang ngefek dan kurang banyak bekal bacaan tentang menyusui.

Setelah pulang ke rumah, baru deh terpacu untuk menyusui. Tapi masih sempat beli botol bayi dan sufornya, gara-gara provokasi sang suster. Ini sufornya juga ga kepake karena ayah Azki ga ngebolehin. Hihi..perhatian yaa..emang selama ini yang support breast-feeding cuma ayah Azki. Orang rumah (keluarga besar termasuk yang uti) malah minta Azki dikasi sufor aja biar cepat gemuk, atau alasan yang ga masuk akal, misalnya dengan mengatakan ASI-ku ga enak, dan juga mengompori bahwa tetangga depan anaknya jadi gendut karena dikasi sufor, dan sejumlah provokasi lainnya. Syukurlah semua itu lewaat.. karena akhirnya aku rajin searching tentang keunggulan ASI dan pengalaman ibu-ibu menyusui dari milis-milis tetangga dan merasa terdorong untuk giat menyusui. Horeee...and finally aku bisa terbebas dari sufor yang dalam jangka waktu lama bisa menggerogoti isi dompet, hehe..

Pelajaran moralnya adalah, berbekallah informasi yang cukup banyak tentang pentingnya ASI. Jika tergoda oleh sufor, pikirkan bahwa harga sufor satu bulan bisa dipake buat beli baju si kecil. Harga sufor 4 bulan bisa dipake untuk beli stroller Maclaren atau Micralite. Sufor diperoleh dari sapi yang makannya cuma rumput. ASI diperoleh dari ibu yang makan sapi. Lebih hebat ibu kan?hehe...