Wednesday, July 29, 2009

Diterima Saja Situasinya

Sudah hampir sebulan Azki cuma mau makan finger food.
Hampir sebulan itulah ibu Azki bingung, bertanya2, dan akhirnya membuat keputusan final: ya wes lah, kalo itu maumu Nak..ibu mendukungmu (hihihi..kaya ngadepin anak mo ngambil major apa di kuliah).

Lha abis mo gimana lagi. daripada ngotot, ibunya gondok (kurang yodium ya Bu?) anaknya rewel dan kelaparan...mending biarkan saja dia makan apa yang dia mau, dan dengan metode yang dia suka.

Dan setelah celingak-celinguk ke tetangga,, masih ada yg lebih parah dari Azki. Ga mau makan, makan dari mangkok maupun finger food. Sekalinya makan ya wafer yg beli di warung. Duuuh, kasian amat :(. sudah gitu masih pilek pula, berhari-hari. Sekali lagi ibu bersyukur, Alhamdu-lillah... Azki masih mau makan makanan yang lebih sehat, seumur2 pilek cuma 2x @7 hari. Ga gemuk chubby2 tapi lincah.

Once again, Alhamdulillah...

Alhamdulillah..

Alhamdulillah..
Ibu Azki barusan merasa legaaaaa bangetz
kenapa eh kenapa?
karena pada akhirnya..setelah menunggu hampir 2 bulan...Listrik resmi dari PLN akhirnya TERPASANG...!!

senangnyaa, sudah tidak mencantol dari tetangga dan dari mushola, hehehe..

duuh..andaikan bisa bercerita bagaimana proses pemasangan listrik ini, pasti lebih seru. tapi ibu Azki ngga paham sih urusan beginian. gimana kalo suruh yang masang listrik aja bikin blog? hihihi...

akhirnya bisa mengerjakan segala sesuatu secara paralel :)

Tuesday, July 28, 2009

Azki 11 Bulan

Alhamdulillah,,,ibu masih diberi kesempatan melihat Azki tumbuh hingga 11 bulan 2 hari. Semoga sehat selalu ya Nak..

Ohyak, Azki sudah berani berdiri sendiri tanpa pegangan. mulanya pas malam2 dia bangun, ngeluyur ke depan dan ngobrak-ngabrik dompet ayahnya. sambil berpegangan pada selembar STNK, berdirilah Azki dengan pandangan manyun. sayang ga kepoto. waktu itu ibu pikir, wah ini kayanya sleepwalker deh, hihihi...tapi ternyata, esoknya diulang lagi berdirinya itu. waaah... ibu senaaaang sekali. tapi anehnya, ga suka ditetah, semenjak sakit yang muntah2 itu. tiap ditetah, langsung ndheprok di lantai. duduk sambil merengek termewek-mewek minta dipeluk.

Trus..giginya sudah dua. sudah gatal mengunyah-ngunyah. ibu nih ga aware. Gejalanya Azki dah ga mau mamam nasi tim. begitu disodori lontong sepiring kecil, abis ludes. ternyata setelah dipikir2, Azki maunya mamam yg type finger food. yang bisa dipegang sendiri.
- kentang kukus
- wortel kukus
- pancake kentang (d/h perkedel)
- irisan lontong
- biskuit
- minum pake sedotan
- pisang, semangka, melon, jeruk

yaah..begitulah. lalu pergerakannya pegimane? makin iseng tangannya.
ngeberantakin isi lemari baju.
ngutik2 pipa sink di dapur.
ngambilin batu split di halaman belakang. padahal batu split kan tajam, wong buat ngecor beton.
suka manjat split level di kamar mandi. pokoknya segala split level pasti pengen dipanjat.
suka sekali menyebar kartu gambarnya dan terdiam memandang.
masih suka makan apa yg ditemukan di lantai. wah,,musti rajin nyapu-ngepel nih

sudah ngerti beberapa vocabs:
saklar
kangguru
bola
kipas angin
baba
halo a.k.a ponsel
kiss me....(pasti langsung mendekat dan mengoleskan mulutnya yang penuh ludah ke muka ibu)
lala, itu lho crew-nya teletubbies
winnie (winnie the pooh)
pesawat terbang (tiap dengar pesawat lewat, tangannya langsung dah-dah)
gigi
lidah
pok ame-ame makan tempe (tangannya goyang2)


err..apa lagi yak? seingat ibu sih itu ya..maklum short memort syndrome :p

Friday, July 24, 2009

BB Azki dan Susah Makan Lagi

penampilan fisik itu masih segalanya ternyata...:(

saat bayi, gendut dipuja-puji
saat dewasa, langsing disanjung-sanjung
saat bayi dan dewasa, kulit putih tetap nomor satu
sebuah fenomena lucu di negeri ini

banyak yang protes nih kenapa Azki yang umurnya 11 bulan BBnya cuma 7 kiloan.
Hmm..kenapa ya? ibu juga binun.
Ngemilnya sering.
makan berat, 3x sehari.
Nyusu ASI, suka2nya bayi.
Geraknya? dari depan sampe belakang rumah.
akhirnya yang disalahkan adalah ibu:

"ASI mu itu udah ga bagus. harusnya Azki sudah diminumkan susu tambahan"
so I've been told by Uti-nya Azki.

"Mbok ya kaya anaknya si A, si B, lemu ipel-ipel nyenengke sing nyawang."
*sori ya yang ga Javanese Platform, mungkin ga bisa mencerna potongan kalimat tsb*

kata dokter di Solo juga idem ditto:
"duh, kurang sekali ya BBnya"
lh kok pake sekali sih
berasa ibu ini kurang canggih memberi makan, hiks hiks hiks...

ohyak, dibilang kurang karna parameternya pake grafik yang di Kartu Menuju Sehat itu lhoh, yang dari jaman aku bayi belum direvisi. copy-paste, ceritane.

Azki memang sudah 2minggu terakhir ini makan susaaaaaaah bangetz.
eh, tapi susahnya khusus makanan yg ibu suapi dari mangkok dan pake sendok khusus bayi
Azki masih mau makan kentang rebus yang dicomot sendiri dari mangkok
Masih mau ngemil wortel rebus, lagi2 yang dicomot sendiri
Masih mau makan nasi lembek dari piring ibu (tapi tetep ibu yg nyuap, sejumput doang)
Nasi lembeknya disisipi bayam sak-ndulit, biar ga serasa puasa mutih, hihihi
dan anehnya sekarang sukaaa banget sama biskuit bayi

ibu jadi sedih..
berubah drastis banget sistem makannya.
yang dulunya hap..hap..hap tiap ada sendok nempel
sekarang langsung melengos tiap lihat sendok datang

brati ibu harus bikin menu baru yang teksturnya padat-lunak bisa digenggam
apakah ituu???

azki juga ga mau kuah euy.
dibuatkan kuah sop dan bayam, ditolak.
mulutnya digembok, dan dikasi kunci kombinasi gitu. jadi ibu ngga bisa buka, hihii..

Home Treatment

Apa itu Home Treatment?
Home Treatment bisa diartikan sebaagai metode pengobatan terhadap gejala2 yang dialami tubuh, yang dilakukan di rumah. dalam postingan ini, gejala dialami oleh bayi adalah batuk pilek alias batpil.

Batpil pada bayi dan anak-anak umumnya disebabkan virus, jadi gak bisa diobatin pake apapun kecuali dilawan oleh daya tahan tubuh anak.

Itu RULE no. 1 ya. Jadi, stop mikirin apa ya obatnya. Karena percuma. Pemberian obat yg gak perlu cuma bikin repot ginjal dan hati anak, plus efek samping lain.
Selain itu, obat mengintervensi kerja daya tahan tubuh, jadi sistem kekebalannya gak berkembang. Contoh, seperti anak belajar jalan, ya harus jatuh2 dulu. Kalo setiap jatuh langsung digendong dan gak dibiarkan jalan lagi, ya gak lancar2 jalannya.Lebih baik fokus ke cari penyebab dan cari cara meningkatkan daya tahan tubuh anak supaya cepat sembuh.

Ini tipsnya:
1. Batpil umumnya 5-14 hari. Tergantung daya tahan tubuh anak. Jadi sabar ya. Kalo batpilnya berkepanjangan, ada 2 kemungkinan : virus pingpong (ada yg batpil jg di rumah shg tular menulari) atau alergi (cek riwayat alergi pada orangtuanya) .

2. Kalo ke dsa, minta diagnosis dalam bahasa medis, supaya kita bisa browse. Radang tenggorokan adalah diagnosis sejuta umat. Tanya penyebabnya apa, virus atau bakteri? Kalo ada pilek, ada ingus, udah pasti virus.

3. Penanganan batuk yang utama perbanyak cairan. ASI, air hangat. Kalo gak nyusu, kasih ASIP aja dengan gelas. Matikan AC. Balur dada/punggung dengan balsem bayi, misalnya transpulmin. Pasang terapiuap sendiri di kamarnya, baskom isi air panas dan bbrp tetes minyak kayu putih. Kalo hidung mampet, teteskan NaCl steril.

4. Kalo ada demam bersama batpil, brati demamnya karena batpil. Gak perlu AB (AB hanya untuk penyakit yg disebabkan bakteri). Cukup kasih parasetamol jika demamnya >38,5C dan bayi rewel. Parasetamol tidak menyembuhkan, hanya menyamankan (pain killer), jadi gak perlu dikasih kalo anak masih nyaman.

5. Beri makanan bergizi yang banyak cairan, misalnya sup dan jus buah.

6. Energi anak saat sakit akan dipakai buat daya tahan tubuh memerangi virus. Jadi sebaiknya ajak anak istirahat.

Menerapkan home treatment sangat mudah, tetapi bisa jadi sulit jika kita sebagai ibu gampang terprovokasi ajakan untuk pergi ke dokter. Home treatment bukan kebiasaan kebanyakan orang terhadap bayinya. Karena setiap ortu suka ga sabaran liat anaknya batpil dan demam. pengennya cepet sembuh aja, yo opo yo?

Kontroversi penambahan AA dan DHA pada makanan bayi

Saat ini sebagian besar susu formula atau makanan bayi selalu ditambah bahan DHA (docosahexaenoic) dan AA (arachidonic acid). Promosi makanan bayi selalu didominasi oleh "ikon" formula kecerdasan tersebut. Orang tua pasti akan terhanyut dengan promosi ini. Sehingga susu dan makanan bayi tanpa bahan tersebut pasti kalah bersaing di pasaran padahal harganya relatif lebih mahal.

Yang lebih tragis rayuan promosi ini, kadang menenggelamkan kehebatan manfaat ASI. Benarkah AA dan DHA berpengaruh terhadap kecerdasan? Amankah pemberian AA dan DHA secara jangka panjang pada bayi dan anak?

British Nutrition Foundation, ESPGAN (European Society for Pediatric Gastroenterology and Nutrition), WHO (World Health Organization) dan FAO(Food Agriculture Organization) merekomendasikan penambahan DHA dan AA hanya perlu untuk susu formula bayi prematur. Secara teoritis dan bukti klinis penambahan tersebut hanya bermanfaat untuk bayi prematur.

Sedangkan Canadian Joint Working Group and US committee dan American Academy for Pediatric belum merekomendasikan pemberiannya pada susu formula bayi, karena keterbatasan pengalaman klinik dan saat ini sedang dilakukan penelitian untuk jangka panjang. Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan hasil bermanfaat tetapi banyak penelitian lain menunjukkan tidak terbukti manfaatnya untuk kecerdasan bayi.

LATAR BELAKANG PEMBERIAN

Kualitas manusia sangat ditentukan oleh pertumbuhan dan perkembangannya sejak dini. Pemenuhan gizi yang baik dan benar merupakan modal dasar agar anak dapat mengembangkan potensi genetiknya secara optimal. Zat gizi yang diberikan harus tersedia secara tepat baik kualitas maupun kuantitasnya.

Mulai dari protein dengan asam aminonya baik yang esensial maupun non-esensiel, sumber kalori, berupa karbohidrat ataupun lemak, vitamin, dan mineral.

DHA dan AA adalah komponen terbesar dari long-chain polyunsaturated fatty acids (LC-PUFA), merupakan bahan yang sangat penting bagi organ susunan saraf pusat. DHA penting untuk pembentukan jaringan saraf dan sinap,sedangkan AA berperan sebagai neurotransmitter sebagai suatu bentuk asam lemak yang essensial LC-PUFA harus ditambahkan pada makanan.

Asam lemak esensial sebenarnya terdiri dari asam linoleat (AL) atau "linoleic acid" (LA), asam linolenat (ALN) atau "?-linolenic acid" (ALA) serta asam arachidonic atau "arachidonic acid" (AA). Asam lemak ini tidak bisa dibuat oleh tubuh baik dari asam lemak lain maupun dari karbohidrat ataupun asam amino.

Asam arachidonic dapat dibuat dari asam linolenat (seri n-6), karenanya yang dianggap sebagai asam lemak esensial hanyalah asam lemak lenolenat dan asam lemak linolenat. Kedua asam lemak esensial ini tidak dapat saling berubah dari yang satu menjadi yang lain serta berbeda baik dalam metabolisme maupun fungsinya, bahkan secara fisiologik keduanya mempunyai fungsi yang berlawanan.

Penelitian pemberian AA/DHA pada bayi prematur terbukti menunjukkan bahwa pemberian LC-PUFA sebagai suplemen dapat meningkatkan kemampuan visual dan perkembangan sistem saraf terutama pada bayi prematur. Proses pembuatan DHA maupun AA difasilitasi oleh enzim desaturase dan elongase. Aktifitas kedua enzim ini masih sangat kurang pada bayi prematur bahkan pada bayi aterm sampai usia 4-6 bulan. Karenanya penambahan DHA dan AA pada bayi prematur lebih relevan diberikan, dengan dosis yang mengacu pada kandungan asam lemak dalam ASI.

PENELITIAN KONTROVERSIAL

Manfaat pemberian AA dan DHA pada bayi cukup bulan dan anak dianggap masih kontro-versial. Beberapa penelitian pendahuluan mengklaim bahwa pemberian zat AA dan DHA meningkatkan perkembangan tingkat kecerdasan tertentu dan kemampuan visual anak.

Sebuah penelitian menunjukkan adanya peningkatan fungsi penglihatan pada bayi yang mendapatkan susu formula dengan suplementasi AA/DHA dibandingkan yang mendapatkan susu formula biasa, dengan melihat indikator perilaku dan elektrofisiologi mata pada bayi berumur 2 dan 4 bulan. Beberapa pakar menilai beberapa penelitian suplementasi AA/DHA tersebut terdapat kelemahan sehingga tampaknya tidak universal dapat digunakan sebagai acuan.

Banyak pakar berpendapat bahwa enzim yang berfungsi untuk proses biosintesa asam-asam lemak esensial menjadi DHA dan AA sudah tersedia di sistem syaraf pusat dan hati di janin dan bayi. Teori inilah yang mematahkan pendapat bahwa AA dan DHA perlu diberikan pada anak dan bayi. Sehingga banyak penelitian juga mengungkapkan bahwa penambahan DHA dan AA pada susu formula, ternyata tidak terbukti meningkatkan kemampuan penglihatan dan sistem saraf bayi.

Hasil penelitian Ross Paediatric Lipid Study di Amerika Serikat pada tahun 1997 yang menunjukkan tidak adanya perbedaan pertumbuhan dan fungsi penglihatan pada bayi yang diberi DHA dan AA di 12 bulan pertama.

American Council on Science and Health juga menyimpulkan bahwa tidak ada cukup bukti-bukti ilmiah untuk mendukung penambahan DHA dan AA pada formula untuk bayi yang lahir normal. Demikian juga penelitian yang dilakukan David dkk ternyata pemberian AA dan DHA tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada Bayley Mental Scale, Bayley Motor Scale, Vocabulary Comprehension andProduction Scale.

Meskipun demikian Food and Drug Administration (FDA) memberikan ijin kepada Abbott Laboratories dan Mead Johnson Nutritionals untuk mengedarkan susu formula dengan suplementasi AA/DHA pada tahun 2002. Harganya sekitar 20% persen lebih mahal dibandingkan dengan susu formula tanpa suplementasi.

WASPADAI PEMBERIAN AA DAN DHA

Pada bayi cukup bulan atau anak besar pemberian suplemen DHA dan AA perlu diteliti lebih jauh mengingat adanya kemungkinan efek samping yang belum terdeteksi dan teruji. Pemberian lemak yang berlebihan dapat menyebabkan kegemukan, serta penyakit jantung bahkan dapat menimbulkan keganasan; dapat meningkatkan kadar kolesterol, dan LDL yang dapat memacu terjadinya aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.

Hal ini sangat tergantung pada jumlah energi yang berasal dari lemak, komposisi dari asam lemaknya, komposisi dari lipoprotein, diet serat yang dikonsumsi, antioksidan, aktifitas, serta derajat kesehatannya. Pada anak yang tidak aktif konsumsi lemak tidak boleh melebihi dari 30% kebutuhan energi. .

Penelitian yang dilakukan penulis terhadap 256 bayi dengan riwayat alergi yang melakukan rawat jalan di Children Allergy Center Rumah Sakit Bunda Jakarta didapatkan 34 (13%) bayi mengalami reaksi simpang terhadap AA dan DHA.

Setelah dilakukan eliminasi provokasi susu formula AA/DHA dan susu tanpa AA/DHA dengan jenis yang sama. Gejala yang ditimbulkan karena pengaruh reaksi simpang tersebut antara lain adalah dermatitis, batuk dan gangguan saluran cerna berupa muntah, diare atau konstipasi.

Reaksi simpang makanan yang berlangsung lama bukan hanya mengganggu pertumbuhan tetapi juga mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak seperti hiperaktif, gangguan konsentrasi, gangguan tidur, gangguan emosi dan gangguan belajar dan gangguan perilaku lainnya.

Pemberian DHA pada formula bayi lanjutan ataupun pada makanannya perlu dipertimbangkan lebih cermat. Pada bayi yang aterm ataupun anak besar sudah dapat mensintesa DHA maupun AA dari LC-PUFA sesuai dengan kebutuhannya.

Sedangkan pemberian DHA yang berlebihan dapat menekan proses pembentukan AA, serta dapat menekan aktifitas ensim siklooksigenase yang memfasilitasi pembentukan prostaglandin PGH2 dan PGH3 dari AA, sehingga dapat menghambat pembentukan prostaglandin berikut tromboksan dan leukotrin, dapat menyebabkan terhambatnya respons terhadap proses keradangan khususnya pada pelepasan interleukin-1 dan TNF, memanjangnya masa perdarahan, menurunnya renin yang turut dalam pengontrolan fungsi ginjal.

Overdosis DHA pada manusia, sejauh ini baru terlihat dialami orang Eskimo yang banyak mengkonsumsi ikan laut. Gejalanya berupa perdarahan, mirip flek-flek berwarna kebiruan di kulit. Efek yang lain baru ditemukan pada monyet maupun tikus, tapi gejalanya berbeda.

Bagaimana orang tua untuk menyikapinya untuk masalah ini? Pertimbangan utama dalam pemilihan susu formula yang terbaik adalah yang sesuai dengan kondisi anak dan tidak mengakibatkan reaksi simpang yang mengganggu fungsi organ tubuhnya.

Pertimbangan lain adalah masalah harga harus disesuaikan dengan ekonomi keluarga serta kesediaan barang dan distribusi yang berkelanjutan di pasaran. Kandungan zat tambahan (AA, DHA, dll), harga mahal, disukai bayi dan merek terkenal bukanlah pertimbangan utama dalam pemilihan susu formula pada anak.

Secara umum semua susu formula yang beredar resmi di Indonesia kandungan gizinya sama. Karena mengikuti standard RDA (Recomendation Dietery Allowence) dalam jumlah kalori, vitamin dan mineral harus sesuai dengan kebutuhan bayi dalam mencapai tumbuh kembang yang optimal. Tetapi apapun juga, yang pasti ASI masih tetap yang terbaik.

Dr Widodo Judarwanto SpA
CHILDREN ALLERGY CENTER, Rumah Sakit Bunda Jakarta
PICKY EATERS CLINIC (KLINIK KESULITAN MAKAN ANAK),
Jl Rawasari selatan 50 Cempaka Putih Jakarta Pusat

Monday, July 20, 2009

Bom...Mau?

short comment from ibu dan ayah Azki: Pelaku pengeboman pasti bukan suporter Manchester United.

Gara2 aksi ga gentle dari teroris -siapapun dia- ribuan penggemar MU atau MY -mancester yunaitet- batal menonton aksi langsung Alex Ferguson. Lhoh kok Sir Alex? maksudnya aksi Sir Alex memberi arahan untuk pemainnya dari tepi lapangan, gitchuuu..hehe..

Tapi sebetulnya -menurut analisis ibu Azki- ada baiknya MU ga jadi lawan timnas Indonesia All Star. Begini..kalo MU menang, pasti respon publik: y wajarlaaah, klub juara Champions gitu.
Tapi kalo MU kalah, respon publik: Hah??sama Indonesia aja kalah??
Kalo seri: yaaa...yang penting pernah ngerasain rumput Stadion GBK, hehehe..

Serba salah kan..

Above all, mungkin timnas Malaysia di sana bolehlah bertepuk dada:
"Indonesia harus berterima kasih sama kami. Kami rela tanding sama MU 2x agar penggemar MU di Indonesia dapat kesempatan menonton tim idolanya di Malaysia"

hehe...maennya jangan pake batik ya, PakCik...:p itu seragam timnas Indonesia!

tak papa lah, MU belum sempat mampir. sebaiknya sih tiketnya disimpen buat tahun depan aja, sapa tau MU bisa dateng beneran. lumayan kan, hemat biaya percetakan.

Dapet Ewort

Dapet Eword,,,
maksude AWARD.

baru tau tadi, dapet dari bunda Fisa dan bunda Dita. tapi punteun pisan nyak, teu acan dipostingkeun ieu award.

tapi, nuhun pisan nya buat semua rekan2 blogger, yang sudah menggulirkan award untuk ibu Azki.

keep on blogging deh yah :)

Mana DSA-nya ??

Satu pertanyaan sebagai review: kenapa di daerah keluarga Maliki tinggal ga ada dokter anak?

Iya ya, kenapa ya? selama ibu puter2 di sini, dokter anak cuma ada di Hermina. itu pun cukup jauh untuk ukuran ibu yang skala jaraknya terbiasa dengan kota Bandung, Bontang, dan Solo.. maksudnya kemana2 deket. Ke Hermina kira2 20 menit naik motor.

Kata tetangga2 sih ada dokter anak di daerah Pos I atau somewhere like that. tapi ayah Azki juga ga yakin tuh dokter bener2 ada. Jadi, ke mana dong tetangga2 membawa anaknya berobat? macem2, ada yang ke dokter umum, ada yang ke bidan, ada juga yang ke tukang pijet bayi. Ibu suka pengen tau tentang kunjungan ibu2 tetangga ke dokter umum. berikut petikan wawancaranya (nama tetangga disamarkan agar yang bersangkutan ga geer bisa masuk blog ini, hihihi)

Ibu : Si Cecep sakit apa, mbak Odah?
Odah : demam-pilek, mbak Laily
I : sejak kapan?
O : tadi malam, langsung takbawa ke dokter
I : kasiaaan...dokter mana?
O : (menyebut nama bidan)
I : walah, kok ke bidan siyy..trus dikasi obat apa?
O : banyak, ada antibiotik, puyer,...
I : ya ampyuun... loba pisan nyak...
O : ya mau gimana lagi, biar cepat sembuh juga sih.
I : kenapa ga ditunggu dulu ampe 3 hari, baru ke dokter? masa ke bidan siy?
O : aku dah stress mbak, bocah sakit ngga mau makan, nangis wae..
I : (speechless..baru semalem sakit sudah stres yaa)

lalu ibu cerita tentang home treatment untuk demam-pilek ke mbak Odah tadi. ceritanya ngalor-ngidul sana-sini...tapi kalo dilihat dari tampangnya, si mbak Odah ini ga gitu percaya sama cerita ibu. lha abis gimana, wong sama2 baru jadi ibu, pendatang baru pulak ibu Azki ini. ya jelas aja di-underestimate. udah gitu ketauan pernah mbawa Azki ke RS, hihihi..

Tapi ya sudahlah, percaya ga percaya, yang penting ibu sudah berusaha memberi tau.

Biaya tentunya menjadi faktor utama kenapa rekan2 tetangga ini ga mau membawa anaknya ke DSA. sekali kunjungan, biaya DSA di sini mencapai 123ribu rupiah. heheh,,belum tau aja ada yang lebih mahal.

Selain biaya, tentunya pengetahuan tentang home treatment bisa dibilang ga ada. boro2 home treatment, ASI aja dibilang ketinggalan jaman, piye toh...mungkin dibilang gaul kali ya kalo beli sufor, hehe..

memang perlu sosialisasi yang ulet. perlu role model. perlu orang2 berjiwa besar juga barangkali, hehe...

ada ga yaa, dokter anak, yang murah meriah , yang berpegang pada RUM (rational usage of medicine), sayang anak2, dan mau ditempatin di kampung ini? hihihi..

Berjumpa dengan Uti

Akhirnya Azki ketemu juga sama Eyang Uti..

Hari Minggu 12 Juli adalah hari yang bersejarah (ealah...bombastis sekali) bagi Azki. Setelah berpisah selama hampir 7 bulan, Azki bertemu dengan Uti di acara aqiqahnya Hannah Ameera, keponakan barunya ibu Azki.

Awalnya pas ketemu, Azki nangis ketakutan. hihi,,mungkin utinya terlalu heboh berjumpa. akhirnya untuk menjalin keakraban, Uti bersedia pindah lokasi nginap dari Cijantung ke Tangerang. Dari timur ke barat gitu, jauuuhhhhh....di mobil sudah tidur 3 ronde.

Ternyata di Tangerang belum akur juga tuh nenek-cucu. Azki masih suka nangis kalo ditinggal berdua sama utinya. Hari senin malam, Azki sudah mulai deket tuh. mungkin dipikirnya, nenek ini kok akur ya ama ibuku...jadi pasti nenek ini orang baik, hohoho....

Selama ada uti, Azki jadi ga keluar rumah selama 2 hari. Ini karena utinya pengen maen berdua aja ama cucunya, lagipula di luar rumah cuacanya panas, uti ga mau dong jadi gosong, hihi....

Hari Rabu ibu, uti, dan Azki pindah kasur ke rumah uti Nung di Pancoran, karena kamis pagi uti mau pulang ke Solo. Di Pancoran Azki dipijet ma Bu Jamu, tukang Pijet langganan. waduuuh...jerit2 lagi nih. lha gimana ya, karena Azki polahnya sudah ga karuan, jadi sebaiknya medical check up ke tukang pijet aja, hehe..

Kamis subuh ibu dan Azki pulang ke Tangerang, ngeduluin Uti yang mau pulang ke Solo. berangkatnya pagi2 bener biar ga kena macet.

Singkat banget ya ketemu Utinya, cuma 4 malem. Untungnya walopun dalam tempoh yang sesingkat2nya itu, Uti dan Azki berhasil membangun chemistry, hehe...Ini karena Uti selalu berusaha PDKT dengan berbagai macam cara. mulai dengan menggendong Azki, nyanyi2in lagu anak2, mbuatin bubur nasi, dan ngelonin Azki. Ohyak, Uti juga membawakan satu dus mainan buat cucunya ini. Saking pengennya deket ma cucu, sampai2 Azki ini dilarang maen ke rumah Baba, hihihi...niat banget kan Utinya ini :D ya habis gimana, wong ketemu cuma 4 malem mosok Azki dibiarkan keluyuran. Ya wes, Babanya ngalah aja sama besannya :))

Ketemu Uti buat ibu tentunya menyenangkan. terutama karena Uti dateng sambil membawa update-an cerita terbaru (maksudnya curhat). Tapi tetap disisipi cerita edisi tahun lalu, hihihi...ga bosen2 ya..cerita2 lucu dari Solo, tentang Rahma (adik Ibu) dan sodara2 laennya. harusnya Uti ini bikin blog aja ya, jadi kan ibu gampang aja kalo mau tau brita terbaru :D

Tetapiiii...mengenai pola asuh Azki, ibu dan Uti ada beberapa ketidakcocokan. biasalaaaah...beda generasi kan pasti beda pola asuh. misalnya nih:

Uti bersikeras memberikan garam di bubur Azki, sementara kalo versi ibu, garam itu ga boleh karena Azki masih <12 bulan.

Trus, Uti ngga ngebolehin Azki mandi air dingin, harus air anget. Sementara versi ibu, Azki harus dibiasain mandi air dingin. Dinginnya ya dingin normal air bak pas siang hari, bukan pas subuh.

Uti ngga ngebolehin Azki diajak jalan2 ke Jakarta. Katanya, ntar aja kalo dah >1 tahun. Lhaaaaa...ibu-e Azki yo bosen dong di rumah mlulu...

Uti ngga ngebolehin Azki dipegang berbagai macam orang. maksudnya digendong2 sana-sini. Alesannya, jaman sekarang bibit penyakit makin ganas, dan kita ga tau orang yg nggendong2 tuh tipe orang bersihan atau bukan.

Uti bersikeras memasangkan lagi anting di telinga Azki. ini berarti bikin tindik baru. Ibu 100% ga setujuh!!! lhah emang knapa kalo Azki ga pake anting? bukannya bagus, meminimalisir tindak pencurian..:)

Uuuaaaaah....banyak ya aturan main kalo sedang bersama Uti. bisa2 Azki ga kenal orang luar kalo caranya gini. Mungkin ini pengalaman blio yang lalu-lalu, diterapkan ke Azki.

yaa...ibu sih biasanya sudah mati gaya aja kalo berhadapan dengan Uti. makanya, ibu seneng juga Uti ga lama2 di sini, hahahahaaaaaa.....

So, kapan ya Azki gantian maen ke rumah Uti? kata Uti kamar di Solo sudah direncanain buat tidur Azki nanti, horrreeeee...

kembali ke dunia maya

halo semuaaaaa..pada nunggu ya? idiiihhh, kegeeran banget ditungguin.

selama 2 minggu lebih ini ga beredar di dunia maya, karena kuota koneksinya abis, hiks...sekarang sudah dipulihkan lagi. jadi ibu dan azki bisa berkeliaran lagi di dunia maya...hyuuuk mariiii

Thursday, July 9, 2009

Asistenku..

Sudah 6 bulan aku meng-hire tenaga ibu asisten ini. tugasnya hanya mencuci-strika baju saja. ga perlu itu yg namanya ngepel, nyapu, beberes. Eh tapi secara praktik suka bersih2 juga sih..

Orangnya bersih, terlihat dari rumahnya yg rapi banget, ga jauh dari rumah kami.

Tapi di samping semua kelebihannya, kadang suka overdosis gitu dalam hal beberes. overdosisnya dalam hal pemakaian peralatan.

contoh kasus yang paling gres: sikat kakiku, yg ada batu apungnya itu, dipake buat mbersihin floor drain. Ya ampyuun..kok ya ngga nanya dulu seh..alat apa yg bisa dipake.

trus...sikat cuci pakaian dipake buat nggosok lantai toilet. hmm...mungkin baju2 kami sudah mirip sama lantai toilet.

Baju2 Azki yg ga terlalu kotor jg suka disikat kenceng2 banget.

Sapu teras dipake buat nyapu kamar.

gayung mandi ditaruh di ember penampungan celana pipisnya Azki.

Sebetulnya inisiatifnya dalam membersihkan rumah patut diacungi jempol, cuma ya ituuu... All-in-One Tool-nya itu lho, suka ga pake nanya dulu. langsung sabet apa yg ada di sebelahnya.

so aku harus men-diversifikasi jenis peralatan kebersihan rumah tangga ya, sikat, sapu, serbet, keset, hmm..apa lagi ya? dan tidak lupa memberi label peruntukannya, hihihi..



*semoga asistenku itu ga blogging dan menemukan blog ini yaa...*

Habis Salmon terbitlah Tempe

Pasca sakit perutnya itu, Azki jadi susah maem. apa semua bayi begini ya, kalo habis sakit, selera makan menurun? memang baru 3 hari sih, sembuh benernya. tapi kalo maemnya ga lancar, kan ibu cemas juga. ohiyak, pascasakit, kulit punggung Azki jadi banyak ruam2 merahnya pas habis dikasi bubur salmon. wuah...ga doyan ikan mahal ni anak :)) syukurlah. akhirnya ibu bikinkan menu baru, bubur perkedel tempe.

pertama, bikin air kaldu dari ceker atau dada ayam, yang airnya dikasi irisan daun bawang yg banyak, dan dikasi potongan jahe yang udah dihantam (bhs kuliner sih 'dimemarkan').

Lalu, kalo air kaldu tadi sudah mendidih, lemak ayamnya sudah keluar dan airnya sudah berminyak, masukkan berasnya. aduk2 aja sampe kental.

meanwhile,,,bikin bubur tempe:
tempe dikukus, lalu diblender bersama wortel, bw bombay, dan daging ayam.
tambahkan sedikit air kaldu.
kalo mau, kasi pala bubuk dikit.
blender seperlunya aja, tingkat kehalusannya disesuaikan bayinya aja.
Udah diblender, dikukus lagi sekitar 40 menit.

gitu deh...dan lumayan mau tuh Azki makan makanan beginian, entah resepnya didonlot dari mana. kerjaan ibu ini mah :P yang penting di kulkas ada bahan mentah, dan di meja dapur ada panci dan kawan2nya.

Atit Piyuut (sakit perut)

Sabtu 4 Juli kemarin Azki sakit.
Gejalanya muntah2 hebat, ga mau makan sesendokpun, pupnya ga padat – lebih banyak tekstur cairnya dengan sedikit ampas, jarang pipis, dan demam.

Dari sabtu pagi – malam Azki 5x muntah. Karena ga mau makan, Azki mimi ASI seharian. Nah ASI ini yg dimuntahin mulu. Tapi anehnya, ni bocah teteup weh ngerangkak sana-sini, main sama galon air kesayangannya. Makanya ibu nyante aja, muntah gapapa yg penting masih mau mimi dan tetep aktif.
Sampai Sabtu magrib, keadaan masih terkendali hingga akhirnya...tiba-tiba...Azki pup dan warna pupnya tuh kaya dempul cat, ijo menjurus ke putih. Langsung ibu panik dan minta Ayah nganterin ke RS.

Ternyata malam minggu RS pun penuhnyaaaa....udah kaya mall aja. Kasian dokternya, ga bisa malam mingguan, hihi..untung ibu ga jadi dokter ya :P
Di meja pendaftaran Azki ditimbang dan BB-nya turun 200 gram dari yg terakhir nimbang pas imunisasi campak. Hiks...apa karena muntah ya? Emm...tapi emg sejak masuk bulan ke-10, Azki mulai aga susah maemnya.

Di ruang periksa dokter Bahtiar, setelah ibu ngasi tau gejala2nya si Azki ini, pak dokter yg malam itu berkostum celana krem kotak2 dan kemeja biru cerah (sempat berpikir, ceria sekali ya motifnya, hihihi) mengatakan kalo Azki terkena infeksi virus. APA???VIRUS??? (dengan gaya sinetron). Kata pak dokter, kalo selasa masih demam, cek darah ya. Periksanya cepet banget euy, ga sampe 15 menit. Mungkin kejar tayang, di luar masih banyak antriannya.

Ohiyak, waktu tau BB-nya Azki yg cuma 7100 gram, pak dokternya bilang, wah harus ditingkatkan ya jadi 10 kilo. Yaiks!! berat amat pak dokter,,sapa yg mo gendong ntar? Hmm..ibu berusaha tidak terprovokasi statement tentang BB bayi. Ingat2 lagi obrolan di milis Asi For Baby soal BB bayi, trus sedikit tenang hati ibu. Emm..mungkin Azki mengurus karena disamping susah maem, sekarang juga lagi suka dititah, blajar jalan. Bisa jadi yaa...ibunya juga kurus kok, mungkin faktor genetik berperan juga yaa...Tapiiii...kebangetan juga kali ya 10 bulan BB-nya 7100 gram? ah lieur urang ..:(

Hari Minggu 5 Juli Azki masih ga enak body, tapi muntahnya cuma sekali. Seharian ga ngoceh (menganehkan ya,,,padahal ibu kangen ceriwisnya itu lho), tidurnya pules bener, kalo dibiarin, bisa2 ngga mimi 5 jam. Jadi sedih ngelihat Azki begini.

Hari Senin 6 Juli udah ga demam, tapi masih ga mo makan. Obat muntah dari dokter masih diminum dengan perjuangan berat.

Hari Selasa 7 Juli, udah baikan, ga demam.obatnya dihentikan. makannya cuma mau satu suap. Kalo dipaksain, lidahnya pasti dijulur2kan biar makanannya terlempar dari mulut, hiks...tapi untungnya sudah mau tertawa lagi :)

Di sela2 sakitnya Azki ibu mencari tau ttg muntah pada bayi di buku primbon, bukunya dr Purnamawati. Ini buku saktinya ibu, kalo jaman kuliah mungkin setara dengan bukunya Ernst Neufert, cuma beda kasus, hihihi..Di buku dr Wati ini, ibu menemukan istilah Gastroenteritis. Wuih, terdengar sangat ilmiah yaa...nyampe ga nih otak kalo ngebacanya yah?

Gastroenteritis adalah mekanisme alamiah sebagai bagian dari proses tumbuh kembang anak untuk melindungi saluran cerna, yg ditunjukkan dengan muntah dan diare. Penyebabnya yang paling sering adalah infeksi virus. Tapi bisa juga disebabkan oleh konsumsi makanan jadi.
Gastroenteritis umumnya sembuh sendiri dalam beberapa hari tanpa perlu obat2an, apalagi antibiotik.
Berikan minum dan cairan lebih banyak.
Jangan berikan obat anti muntah dan atau anti diare. (Walah...ibu malah minumin obat muntah tadi.)
Bila bayi diare, mual, muntah, tidak nafsu makan, demam ataupun tidak, maka inilah yang disebut Gastroenteritis.
Disinyalir memang Azki ini terkena Gastroenteritis (sotoy ya ibunya)

Oooh....gitu toh. Ternyata buku dr Wati memang layak dijuluki buku primbon. Mantabs!! sebetulnya sudah 2 kali ibu mengambil tindakan terhadap gejala2 Azki berdasar buku ini. Pertama dulu waktu Azki pilek. Ayah sudah penasaran aja ngajak ke dokter. Tapi ibu kekeuh marekeuh ga mau, pengennya home treatment aja. Dan ternyata pileknya berhenti di hari ke-5. Ibu aja kalo pilek bisa 2 minggu, kebanyakan AB waktu masih kecil.

Andai semua ibu baca bukunya dr Wati ini, bisa2 rumah sakit mengalami penurunan omzet yah? Hehe...

Ternyata sakitnya Azki kali ini membawa impact yang bagus lho terhadap produksi ASI. Sebelum ini, kuantitas ASI rasanya berkurang. Tapi karena Azki sakit dan ga mau maem, akhirnya mintanya mimi ASI, dan sesuai hukum supply-demand, volume ASI naik lagi, yuhuiiii....:))
*selalu ada blessing in disguise, alias hikmah.