Wednesday, October 28, 2009

Jalan-jalan ke Orthopedi

Untuk pertama kalinya sejak tahun 2006, aku kontrol tulang lagi ke orthopedi. Ya, sebelumnya kan pernah dijelaskan di sini awal mulanya.

Kali ini aku datang ke orthopedi yang berbeda dari yang sebelumnya. Dulu kan di RS Tria Dipa, Pasar Minggu. Karena alasan jarak, kali ini aku datang ke RS Usada Insani di Tangerang. Sebetulnya sama bulikku lebih disarankan ke RS Siaga, Pejaten. Karena berdasarkan pengalaman anaknya yang ada something wrong dengan cara jalannya yang selalu kesandung, dan setelah diobati di RS Siaga, sudah jauh lebih baik. Wah masa aku ngejar ke Pejaten juga? ga dulu ya, nyari yang deket dulu.

Dan akhirnya kunjungan pertama adalah hari Sabtu lalu. Priksa sana-sini, cek bahu kanan-kiri, dan akhirnya disuruh rontgen 5 gambar, karena based on diagnosis 3 tahun lalu, dikatakan skoliosis ringan. Ya jadinya foto rontgennya ikut yang scoliosis program. Dan walhasil terkejut2 dengan harganya. Entah termasuk mahal/murah, 5 foto 330 ribu. Wah tau gitu aku bawa kamera sendiri, nyetak sendiri, huehehehehe...Karena banyak, jadi ga bisa ditunggu. Sama dokternya disuruh balk lagi hari Selasa, sekalian dioper ke orthopedi khusus tulang belakang.

Selasa..
Datang jam 5 sore, berdua ma Azki. Daftar dulu, dan pas ambil nomor, dapet nomor undiannya 21. Kyaiiikss...masih lama dong. Pas tanya2 sama pasien yang dapet nomor 4, ternyata dia ndaftarnya jam 1 siang. Yaah..tau gitu nitip :p Trus gimana nasib kami berdua? yah, terima nasib saja. Approximately bakal masuk ruang dokter jam 8. sekitar 3 jam lagi. Untungnya ayah Azki datang jam 18.30. Syukurlah ada yang mbantuin gendong2 dan netah Azki.
Pas udah giliran masuk, basa-basi dulu ma dokternya, menyampaikan keluhan, dan memberikan hasil rontgen yaang 5 foto itu. Dan apa kata dokternya? "wah fotonya ga lengkap. kurang ke bawah nih ngambilnya. Ya udah foto lagi aja.Ditunggu."

Okey, gara2 diagnosis skoliosis ringan dodol itu, yang dipertahankan sejak 3 tahun lalu, aku harus foto rontgen lagi.
Pas di pendaftaran rontgen:
aku : mbak, mau rontgen. Bisa ditunggu kan hasilnya?
petugas: bisa. tapi ke kasir dulu (dengan muka dingin)

hmm...dasar rumah sakit, dimana2 tabiat petugasnya sama saja. Tampang dingin, menuntut pembayaran di awal, serasa yang paling punya kuasa aja. Coba misalnya aja aku lanjutin:

aku : kalo sekalian di-upload di fesbuk, bisa juga kan mbak? terus, soft copynya bisa diminta juga ngga mbak, buat kenang2an anak-cucu saya nanti.
petugas: bisa..bisa..ibu bisa saya rekomen ke psikiater sekarang juga kok.

Nah ternyata memang ada yang salah. seharusnya yang diambil adalah daerah Lumbal Sacralis, bukan Scoliosis. Lha wong yang sakit daerah Lumbal kok. Oya, Lumbal Sacralis itu adalah tulang2 yang ada di bagian pinggul. Wah ga ada soft copynya sih ya, jadi ga bisa ditampilkan.
pas dibawa ke dokter, dijelaskan memang ada yang ga simetris, di mana tulang belakang Lumbal membengkok ke arah kanan. Dokternya juga nanya, olahraga yang dilakukan apa. Wah..sudah lama dok, ga exercise. Terakhir kali sih joging, tapi cuma 2 menitan karena sudah senin-kamis napasnya. Bener2 payah staminanya.

Kata pak dokternya, kalo mo lihat sampe sejauh apa efek pembengkokannya terhadap fungsi tubuh lain, disarankan untuk MRI. Walah..rontgen 5 foto aja udah kaget apalagi ambil MRI. Bisa ompong tuh dompet. berarti memang harus lebih kuat lagi macul sawahnya, biar bisa mbayar MRI, heheh...

Eh tapi so far selama 3 tahun aku ga da keluhan aneh2 selain pinggul nyeri. Maksudnya, yang terganggu cuma sistem pergerakan saja. ga ke yang lain2. semoga memang gitu yak...

No comments: