Wednesday, September 30, 2009

Persiapan Menyusui

Wah...aku bau baca ada info beginian. Telat yaaa..anakku sudah umur 13 bulan. Tapi ya, semoga berguna buat teman2ku yang belum punya anak. Kan dengan begini lebih well prepared dibanding aku dulu.

Artikel ini diambil dari Kompas online:

Untuk dapat menyusui dengan baik, persiapan ASI sudah dimulai sejak kehamilan 8 minggu. Pada masa ini terjadi perubahan pada payudara, yaitu payudara menjadi lebih besar, lebih padat, gambaran pembuluh darah merah lebih jelas dan terkadang agak sakit. Karena itu sebaiknya ibu mulai mengganti kutangnya agar bisa menyangga payudara dengan baik. Hati-hati, jangan kekecilan karena dikhawatirkan akan menekan dan mengganggu saluran ASI, sehingga menghambat produksi ASI kelak. Lakukan pula persiapan agar puting susu lentur, kuat, dan tidak tersumbat.

Persiapan ini dilakukan setiap hari sejak kehamilan 7 bulan. Caranya adalah dengan mengompres puting susu selama 2-3 menit dengan kompres dibasahi minyak atau baby oil. Tarik dan putar puting susu ke arah luar serta pijat daerah sekitar puting untuk membuka saluran susu. Untuk memudahkan proses menyusui ibu hamil juga bisa mengikuti kursus manajemen laktasi di sentra-sentra laktasi yang ada di rumah sakit.

Selama hamil, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, menjauhi asap rokok, alkohol, atau kopi karena bisa mengurangi daya serap usus untuk menyerap kalsium dan zat besi. Setelah persalinan, sebaiknya ASI perkenalkan sedini mungkin melalui proses IMD (inisiasi menyusu dini).

Menurut dr. Utami Roesli Sp.A dari Sentra Laktasi Indonesia, kontak antara kulit ibu dan kulit bayi segera setelah lahir dan menyusu sendiri dalam satu jam pertama kehidupan bayi sangatlah penting. "Bayi juga akan mendapat kolostrum, cairan emas kaya antibodi dan zat-zat penting untuk kelangsungan hidup bayi," katanya. Sentuhan dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang penting untuk menyebabkan rahim berkontraksi sehingga membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan pada ibu. Sentuhan itu juga merangsang hormon lain yang membuat ibu jadi tenang, relaks dan mencintai bayi, serta merangsang pengaliran ASI dari payudara.

Bila ASI belum keluar, ibu tidak perlu khawatir. "Bisa saja setelah 2-3 hari ASI baru keluar dan bayi tidak akan kelaparan meski tanpa makanan atau minuman karena ia masih punya cadangan makanan di tubuhnya," kata Achmad.

Untuk merangsang pengeluaran ASI, ibu dan bayi sebaiknya menginap dalam satu ruangan yang sama di rumah sakit (rooming in). Meski air susu belum keluar, kontak kulit yang dilakukan ibu kepada bayi akan memperbesar peluang keluarnya ASI.

"Yang terpenting adalah mengubah mindset para ibu bahwa ia harus yakin bisa menyusui. ASI itu dibuatnya dari otak ibu, karena itu ibu harus siap dan yakin bisa," papar Achmad. "Dari zaman nabi pun setiap bayi mendapat makanan dari ASI, mengapa sekarang kita repot-repot memberi susu formula," katanya.

*gitu deh ceritanyo. Achmad di sini adalah dokter Achmad dari RS Gandaria Jakarta.*





courtesy:http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/09/15/10352662/ayo.lakukan.per

2 comments:

Anonymous said...

Alhamdulillah, sudah saya ikuti semenjak hamil Dita. Hasilnya memang menakjubkan. Menurut saya yang terpenting, merubah mindset : harus yakin bisa menyusui itu. Kadang merah ASI aja kalau kita mikir, ah pasti cuma dapet segini, eh kejadian lho dapatnya sesuai yang kita pikirkan. Jadi emang mindset itu besar banget pengaruhnya. Thanks sharingnya ya mbak :-)

mommy-azki said...

Wah aku telat buanget tau info beginian. saat hamil, ga ada wacana ASIX dan segala macemnya. maklum reading materialnya bukan majalah ibu-bayi.

Ngerti masalah ASIX pas hamil 9 bulan. tau ada milis ibu-bayi-ASI pas Azki umur 3 bulan kayanya. pokoknya dulu cuma modal dengkul nyusuinnya. Ya ngga dengkul beneran ya, dengkul naik dikit laaah, :D:D:D ngga pake ilmu macam hypnobreastfeeding-lah, atur mind set-lah. Kalo istilah orang jawa, isih direkso Gusti Allah, dadi iso nyusuin full.
Syukur Alhamdulillah :)