Thursday, May 14, 2015

Pilah-pilih Bentuk Investasi



sentilan buat -terutama saya- yang merasa tersentil :D

 ngambil dari note di suatu akun FB Kokok Herdhianto Dirgantoro. 



Kawan : Bro, investasi yang tepat saat ini apa ya?
Saya : Rumahmu sudah lunas?
Kawan : Belum. Masih lama
Saya : Gak usah macam-macamlah. Lunasi saja rumahmu dulu

Kawan : Alhamdulilah kemarin dapat warisan dari orang tua. Enaknya diinvest dimana? Ada rekomendasi saham?
Saya : Gak usah macam-macamlah. Tabung saja uangmu untuk keperluan mendadak atau pelunasan mobil-rumah
Kawan : kalau ditabung kecil bunganya
Saya : Kalau main saham bisa habis dalam sekejap. Siap gila kamu?

Kawan : Kok, pernah dengar investasi peternakan Unggas? Pendapatannya besar lho. Bisa 3-4% per bulan
Saya : Pernah dengar sih. Kenapa?
Kawan : Sepertinya menarik tuh. Menurutmu bagaimana?
Saya : Tidak masuk akal pendapatannya
Kawan : Presentasinya menarik dan sepertinya masuk akal
Saya : Ada pengalaman berternak Unggas? Pengalaman keluarga? Kalau cuma presentasi lupakan. Nabung saja

Itu beberapa petikan teman yang sepertinya serius meminta nasihat investasi. Jawaban saya sederhana: investasi no, menabung yes. Kalau hidup masih susah memenuhi basic need (sandang, pangan, papan), masih berkutat menghadapi lifestyle (motor+mobil gonta-ganti, nongkrong di cafe, plesiran, dll) lupakan sajalah yang namanya investasi. Cari saja pekerjaannya sebanyak mungkin, menabunglah. Saya share 10 langkah kuno yang saya lakukan untuk bertahan hidup.

Yang pertama sebelum melakukan investasi adalah menabung. Coba cek rekening anda, kapan dari total pendapatan bulanan 10-20% secara disiplin disisihkan. Jika ada yang mengambil KPR 10-15 tahun dengan 30% pendapatan digunakan sebagai angsuran, itu sudah langkah cerdas. Rumah adalah tabungan berikut investasi. Jangan mikir bunganya selama 10-15 tahun karena pasti sangat besar. Silakan bandingkan kenaikan harga rumah dengan bunga yang anda bayar, niscaya anda akan shock. Jika belum punya rumah, paksa menabung 10-20%, kalau bisa 30% bagus banget.

Yang kedua, kekang keinginan. Makan di luar rumah, nongkrong, merayakan sesuatu (utk segala hal yang sebenarnya tidak perlu), plesiran setiap minggu, dan lain sebagainya adalah hal yang perlu ditahan dengan sungguh-sungguh sebelum anda berinvestasi. Kalau hidup masih dikendalikan keinginan bersenang-senang hingga hidup begitu boros, lupakan untuk melakukan investasi.

Ketiga, kurangi kewajiban. Saat mengalami peningkatan pendapatan (naik gaji, naik pangkat, dapat tambahan pendapatan dari hobi atau pekerjaan lain) selalu utamakan melakukan pelunasan kartu kredit, pelunasan kendaraan, dan tentunya pelunasan rumah. Semakin cepat lunas, semakin baik. Jika basic sudah selesai, maka bisa beranjak investasi.

Keempat, beli gadget sesuai kemampuan dan tepat guna. Banyak yang beli Blackberry mahal cuma untuk pamer: ini lho gue pake BB baru. Keren kan. Bisa buat BBM-an dan check recent update teman-teman juga.... hahaha... BB jadul juga bisa kaleee. Belilah gadget sesuai kebutuhan dan kemampuan. Bahkan jika anda pemilik usaha sekalipun, tidak perlu menggunakan gadget yang super keren hanya untuk terlihat wow di depan klien. At the end of the day, klien akan menggunakan jasa atas 'otak' kita, bukan karena terkesima melihat gadget. Sama seperti mobil dan motor, gadget merusak nilai uang yang kita cari susah payah. Harganya terus turun dan akhirnya jadi sampah. Saya selalu merekomendasikan membeli gadget seken di ITC yang tokonya kita kenal baik dan kooperatif untuk membantu reparasi saat dibutuhkan.

Kelima, jangan mudah terbujuk. Terbujuk apa? Banyak. informasi media, internet, buku, bahkan semua orang di sekitar kita. Semua menawarkan investasi, tapi apakah sungguh-sungguh ingin membantu kita meningkatkan value atas pendapatan kita? Tidak! Mereka hanya mengejar komisi. Saat kita terpuruk karena investasi rugi, mereka dilindungi undang-undang dan pengacara. Tuntutan akan sia-sia dan kita yang akan dilihat bodoh oleh banyak orang. Jangan pernah percayakan sebagian besar uangmu kepada siapapun. Jangan pernah!

Keenam, manfaatkan rejeki tiba-tiba yang besar dengan hati-hati. Misalnya warisan. Jangan pernah warisan dalam bentuk rumah dijual dan jadi uang tunai lalu diinvestasikan ke instrumen investasi yang berisiko. Pertahankan saja rumah itu. Kalau biaya perawatan terlalu besar, jual saja lalu belikan 1-2 rumah yang lebih kecil dengan perawatan rendah. Atau diproduktifkan jadi rumah tinggal, sewa, dan lain-lain.

Ketujuh, saat rumah lunas, kendaraan lunas, apakah boleh investasi? Belum. Menabunglah tunai sampai bisa mencukupi 6-12 bulan pengeluaran bulanan. Misalnya pengeluaran bulanan kita 5 juta, setidaknya harus menabung sampai 60 juta. Baru setelah tercapai, berpikirlah investasi. Berapa yang diinvestasikan? Ingat kan tadi saya tulis menabung 10-20%, investasikan 5-10%, sisanya tetap menabung tunai. Investasi apa yang 5-10%? kan sedikit sekali? Tunggu sampai cukup beli emas lantakan kecil. Kalau sudah beli emas diapakan? Diamkan. Tidak usah diutak-atik, tidak cek harga emas harian. Emas dan rumah disimpan untuk investasi dasar saat kebutuhan mendesak terjadi.

Kedelapan, saat rumah lunas dan punya lumayan cadangan emas, berpikirlah memiliki rumah kedua atau membeli tanah. Pastikan lokasinya dapat anda kontrol, punya notaris yang dapat dipercaya, dan jangan percaya dengan tanah/rumah murah tapi bukti-bukti kepemilikannya tidak jelas. Selalu cek ke notaris copy sertifikat untuk dilihat di BPN keabsahannya. Rumah menurut saya adalah satu-satunya investasi yang paling menguntungkan yang pernah saya miliki. Setiap 2-3 tahun harga rumah naik 100%. Usahakan setiap rumah lunas, berilah periode bebas cicilan rumah 12-18bulan. Setelah itu, mulailah punya target beli rumah lagi. Lewat KPR pun tidak masalah. Uang muka dari mana? lah 12-18 bulan kan tetap harus menabung dan/atau beli emas.

Kesembilan, pecah portofolio. Ini yang agak rumit. Saat punya rumah kedua atau ketiga, 1 rumah yang kenaikannya paling tinggi perlu dipertimbangkan untuk dijual. Tidak usah punya keterikatan yang terlalu tinggi dengan barang. Kalau sudah untung besar, jual saja. Belikan yang lebih murah, siapa tahu dapat dua unit. Boleh juga dipecah beli 1 unit rumah yang lebih kecil, sisanya dijadikan investasi rupa-rupa: beli sukuk, asuransi tradisional (pastikan anda kenal baik dengan agennya), emas lagi juga boleh. Ini sih periode paling enak. Biasanya dicapai kalau serius hidup ketat 10-12 tahun. Butuh keuletan, kesabaran, kedisiplinan dan tentunya keberuntungan hehehe...

Kesepuluh, dalam setiap investasi berdoalah. Mintalah juga doa dan restu orang tua, mertua, dan anak-anak yatim. Percayalah, doa mereka sungguh-sungguh membantu.

Kira-kira begitulah nasihat investasi sotoy ala saya. Selamat mencoba. hihihi...


3 comments:

Allisa Yustica Krones said...

Hahahaha...nah ini, mantap sekali tips investasinya!

Lidya Fitrian said...

terima kasih tipsnya ya:)

Distributor Wavin said...

Kalau jangka panjang pilih investasi emas batangan dari antam juga enak, jarang turun tapi sering naik muski kecil.. Kelebihannya kalau investasi emas jualnya cepat, atau di gadain kayak di mandiri syariah gadai bisa cepat

kalau rumah investasi jangka panjang juga, tapi kalau suatu saat butuh dana. Mau dijual butuh proses waktu yang cukup lama.