Saturday, January 8, 2011

Sandi Comes too Soon

Sandi berjanji bahwa kami akan bertemu di Jakarta bulan depan. Tapi Sandi datang terlalu cepat.

Aku dan Sandi berteman sejak hampir 10 tahun lalu. Sejak kami duduk di kelas yang sama, di fase TPB. Sejak aku tau bahwa karakter Sandi adalah bukan perempuan yg girlie, saat itu juga kami langsung cocok. Selama hampir 10 tahun aku mengingat nomor ponsel Sandi di luar kepala, bahkan saat Sandi ganti nomor pun, aku terlanjur hafal nomor lamanya.

Sandi mahasiswi pintar. Walopun pintar, dia ga pernah bete kalau aku sering minta bantuan. Sesekali kami saling menginap di kosan masing2. Kadang aku menginap di kosnya di Dipati Ukur,,,kadang pula dia menginap di kosku di Cisitu.

Sandi teman yg suka mentraktir. Sering kali dia bikin kejutan, ngajak aku makan tapi dia yg bayar. masalahnya dia ga suka gantian ditraktir. Pernah suatu hari saat dia belum resmi menjadi PNS, dengan hasil freelance-nya, dia mentraktir aku dan teman2ku di lapangan dengan selusin
donat merk JeKo. Wah kami yg udah gajian tetap aja masih suka mikir kalo urusan traktir.

Juli 2008, Sandi pamit pergi karena berhasil mendapatkan beasiswa dengan keringat sendiri, bukan melalui institusi tempat ia bekerja sebagai PNS. Well done Sandi! aku tau kamu layak mendapatkan beasiswa itu. karena visimu, dan idealismemu.

Oktober 2009, aku dan Sandi bertemu di Jakarta. Untuk pertama kalinya Sandi bertemu Azki. Sandi bilang dia ga mau kembali menjadi PNS, lebih baik pontang panting di negeri orang daripada sakit hati jadi PNS yang birokrasinya ga sejalan dengan idealismenya.

Oktober 2010, Sandi bercerita bahwa dia sedang mengembangkan kantor konsultannya. Tak lupa dia menanyakan hasil investasinya di Indonesia, yang dikelola oleh salah satu Manajer Investasi terkemuka di sini.Dia bilang akan kembali suatu hari nanti dan berbisnis dengan hasil investasinya. Aku bertanya, kapan dia pulang. Sandi bilang, Februari depan aku pulang Ly, adikku nikah.

7 Januari 2011,,dinginnya salju Rotterdam membawa Sandi pergi dari kehidupan kami. Sandi meninggal karena asma dan hipotermia di RS Erasmus Medical Center, Rotterdam, Belanda.
Selamat jalan Sandi. Semoga kamu meninggal dalam kondisi khusnul khotimah, dilapangkan kuburmu, diringankan hisabmu, dan diterima semua amal kebaikanmu di sisi Allah SWT.

Kamu pulang terlalu cepat Sandi...

7 comments:

Lidya said...

turut berduka cita ya, smoga mendapatkan tempat yg terbaik disisiNya

Anonymous said...

Innalillaaahi....
Sandi Meninggal Ly???
Baru denger ini Ly.
Sedih. belom pernah ketemu dia lagi.

edratna said...

Inna lillahi wa inna lillahi rojiun...
Sedih dan terharu....
Semoga amal ibadah Sandy diterima oleh Allah swt

BunDit said...

Turut berbela sungkawa ya mam. Semoga Sandi damai di sisiNya,

Motik said...

waduh.... inalillahi ya mbak... turut berduka cita. semoga sandi diterima di sisiNya

Anonymous said...

inna lillahi wa inna ilaihi raa ji'un. pasti sedih ya mbak kehilangan orang dekat

mommy-azki said...

@bundalf: nonton spongebob pasti inget Sandi, wie :( dia kan suka buanget tuh nonton Patrick.

@all: makasih doanya ya bu-ibu..semoga doanya dikabulkan Allah SWT