Tuesday, July 6, 2010

Repotnya Pesan Taksi

Baru kali ini aku mengalami susahnya pesan taksi dari rumah. 'Susah' di sini dalam artian susah mengarahkan operator ke mana taksinya harus menjemput, dan juga susah pesan karena faktor pengemudinya.

Kejadian pertama, yaitu kemarin pagi. Ayahku mau ke bandara karena harus back to work ke Bontang. Flight jam 9.30, so aku harus mencarikan taksi untuk keberangkatan jam 8. Kebetulan ada pool taksi lokal di dekat rumah, taksi “BB” berwarna biru tapi bukan “BB” yg biasa, hehe...sampai di pool, ternyata masih banyak armadanya yg diparkir, dan masih sepi gitu kantornya. Akhirnya aku memantapkan hati ( alah-alah...kaya mau ngapa aja) untuk pesan langsung di kantornya. Dan ohlalaaa....ternyata ga bisa!! katanya, “kepagian bu,,kalo jam 8.30 aja gimana? Kalo jam segini supirnya belum datang semua”.

Wkwkkwkw...emangnya kaya naik becak aja ke Bontang..ini naik pesawat Bos! Klo telat check in bisa angus dong tiket.. Koq ya ada inisiatif nawar jam order, luar biasa emang taksi ini. Lagipula yg aneh tuh, kok supirnya belum pada dateng yak? Niat narik ga tho? Ayah ketawa2 aja pas kuceritain, dan ambil inisiatif naik angkot ke tempat mangkalnya taksi “BB” asli di deket jalan masuk bandara. Pfuuiii, untung waktu tempuh rumah-bandara cuma 10 menit. Biasanya ayah kalo ke bandara memang naik ojek sih, cuma pagi itu tukang ojeknya pasti sdg ga ada, sedang beralih profesi ke pekerjaan utamanya. (di sini tukang ojek adalah part time job).

Kejadian kedua adalah tadi pagi, saat aku memesan taksi BB si burung biru untuk mengantar adikku Rahma ke stasiun Gambir. Aku reservasi jam 5 pagi untuk keberangkatan jam 6 pagi.

Ternyata, si customer service ini ga begitu jelas dgn alamat rumah yg kuberikan. Maklum, rumahku bukan terletak di kompleks, dan ngga jelas ada di jalan apa, dan parahnya ngga ada nomor rumah. Banyak rumah di kampung sini mmg ga pake plat nomor rumah. Walhasil aku cuma menyebut nama kampung dan ancer2 bangunan umum sekitarnya. Parah kan? Yg tau keberadaan rumah kami kayanya cuma pak pos deh :p

walhasil sampe 2 kali nelpon dan ditunggu selama 90 menit dengan perpanjangan waktu (emgnya sepakbola :p), akhirnya Rahma ke stasiun diantar ayahnya Azki. Dan jam berapakah taksinya datang? Jam 7.30!

Well, jadi aku harus mulai pasang plat nomor rumah nih, masang sendiri ah, mau pilih nomor 18, biar kaya nomor punggungnya Jurgen Klinsmann, hihihi

3 comments:

Lidya said...

knapa juregn klinsman, ga pemain baru aja yang lebih muda hehehe.
kok bisa ya nomor rumah milih mbak?

Laily said...

Jurgen Klinsmann pemain favorit pertama saya,hihihii..klo pake pemain sekarang, wuaahh banyak yg saya suka,hehe.. ga ding,ga bolehlah nomor rumah milih sendiri..wacana ngawur:p

BunDit said...

Hehehe kalau soal nomor, gak tahu nih saya suka no 9. Atau kalau dijumlahin jadi 9. Kebetulan no rumah 36, pas kan? hehehe.