Sunday, January 18, 2015

(oknum) Anak SD dan (oknum) Guru Jaman Sekarang


Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menjelekkan guru dan siswa SD di manapun mereka berada. Apa yang saya tulis ini berdasar cerita yang saya baca, saya lihat, dan saya dengar. Memang benar buanyaaak siswa dan guru SD yang berprestasi di luar sana, tetapi di dunia ini  tidak hanya ada putih. dan tidak berarti saya hanya mengkonsumsi berita negatif.

Kemarin di akun FB-nya, Ayah Edy Parenting share status seperti ini:

Sahabatku,
Baru beberapa hari saja saya mendapatkan sharing fb lagu yang top luar biasa yang isinya tentang selingkuh dan di jadikan lagu senam kesegaran jasmani di sekolah SD, Eh ternyata saya baru lagi dengar lagu baru yang sepertinya bakai disukai dengan tema yang sama yakni Selingkuh juga tapi katanya di maafkan.
Dan ada satu hal menarik yang ingin saya sharing disini mengenai seorang sahabat artis pernah bilang kepada saya, "saya sangat pantang mendengarkan lagu2 yang syairnya berbau2 Selingkuh, Kekasih Gelap, Buaya Darat, Putus Harapan, sakit hati dan sejenisnya."
"Jika kedapatan anak sy menyanyikan lagu2 semacam itu saya langsung larang dan minta dia ganti menyanyi lagu yang lain. yang syairnya jauh lebih baik dan positif"
"Lalu sy tanya, kenapa ?"
"Oh iya ayah lagu yang dinyanyikan berulang-ulang itu seperti Doa yang kita ucapkan berulang-ulang, dengan penuh penghayatan, dan tanpa sadar terekam di alam bawah sadar hingga akhirnya terwujud menjadi kenyataan."
"Apa lagi jika yang menyanyikan itu anak-anak wah lebih kuat lagi daya rekamnya !!" "Gak kebayang deh ayah, kelak nasib anak-anak yang di ajari untuk mendengar lagu-lagu semacam ini akan seperti apa ?"
"Coba deh ayah perhatikan, pelantun2 lagu yang bicara selingkuh, buaya darat, putus cinta, kekasih gelap, lihat saja perjalanan hidupnya, persis seperti lagu yang selalu di nyanyikannya.
Dia juga menyebut beberapa artist yang jalan hidupnya persis seperti lagu yang pernah ngetop pada zamannya yang di lantunkan oleh penyanyi tersebut.
Saya hanya bisa termenung mendengar penjelasannya, sambil berpikir ternyata ada juga ya artist yang "Sadar" kalau lagu itu bisa terwujud menjadi kenyataan

Di akhir status disertakan attachment link ke video di Youtube dengan judul "Anak SD Goyang Dumang". Karena WiFi lagi sehat wal afiat saya jadi kepo kaya gimana sih anak SD gegoyangan. Ternyataaa,,, hiiiih. GAK PENTIIIING. Yang kepikiran di saya tuh: ini si guru mikirnya gimana sih? kebebasan berekspresi? demokrasi? seni tidak dapat dibatasi? 

Jadi di beberapa SD Negeri area Jakarta Tangerang yang jadi langganan konveksinya suami,,, lagu dangdut ala2 acara musik di TV itu emang jadi semacam Original Soundtrack untuk acara senam. Goyang Oplosan lah,, Goyang Cita citata lah,, dan tentunyah goyang dumang ini. Ga ngerti juga saya kenapa dikasi nama Dumang, tapi pelakunya joget sambil mangap2 gitu. Dungu Mangap, gitu kali ya maksudnya?

Institusi resmi bernama Sekolah Dasar kan harusnya membantu membentuk pribadi anak yang lebih baik. Misalnya input dari rumah adalah anak yang mengkonsumsi musik dangdut dan sinetron dengan dosis tinggi. Berarti berada di sekolah adalah waktunya 'detoks' dari hal2 seperti itu. bukannya malah ditambahi dosisnya sama si guru. 

Memang tentunya ada guru yang masih lurus pemikirannya. Misalnya guru yang curcol ke suami kaya gini:

Zaman dulu seorang guru menghukum murid dgn pukulan rotan, cubit perut, dijewer, cambang di tarik itu hal yang biasa.
Jika anak Lapor ke orang tuanya, biasanya orang tua akan bilang: 'Lah lu sih nakal'.
Zaman sekarang seorang guru menghukum murid dgn cara yg sama bisa berurusan sama Polisi.
Akhirnya guru takut sm murid. Guru terbagi 2 kelompok:
1.Yang sebodo teuing: ah bodo amat,bukan anak gua ini,yg penting gua ngajar dpt gaji
2.Yang perhatian: dikumpulin smua wali murid,dirapatin,lalu sang guru akan berkata:'Siapa disini orang tua murid yg gak mau anaknya saya hukum klo salah?'apabila ada yg ngacung,mk anak tsb tdk akan dihukum. Tapi biasanya klo orang tua murid udah pusing sm klakuan anaknya yg nakal,mereka akan ngomong ke guru:'ya udah bu dihukum aja,yg penting jd baik'

Waktu saya SD, guru-guru ga segan melempar kapur ke siswa yang ga bisa fokus belajar (saya kena juga sih :D). Teman-teman saya di kota lain malah cerita hal yang lebih "horor" walopun tidak ada murid yang terluka. yaaaa rasa malu aja sih palingan,, hasil dipukul pake gulungan buku.
Waktu saya SMP atau SMA, sekolah swasta nasional, bukan swasta Islam, saat jam sholat dzuhur di sekolah, semua siswa yang beragama Islam harus solat berjamaah di masjid. Guru agama ga takut njewer atau minimal membentak walopun yang dibentak itu anaknya orang sogeh di kota. 

Hmmm.. yaaaah gitu deh. Saya cuma menyampaikan keprihatinan saja, jadi ga terima kalo dibilang nggibah, heheuuu. Semoga di bawah mendikbud yang baru bisa memperbaiki sistem perekrutan guru SD yaaa, aamiin :)







No comments: