Friday, October 30, 2009

Mulutmu = Isi Kepalamu

Walopun ayah Azki berkali-kali sudah bilang, "sing sabarrr... biarkan sajaaa..".. tapi teteup weh hati ini masih gondok (mungkin kurang yodium ya).

Aduu.h, jangan pada bosen ya membaca gerundelan nene-nene grondong ini.
Ih padahal biasanya aku tuh cuek mo dihina apapun ujudnya..
entah kenapa kok sekarang jadi perasa..

Seperti biasa orang2 tuh mulutnya usil banget.
Dan seperti biasa aku ngeloyor dengan masam
Hiingga pada akhirnya, beberapa hari lalu, aku main ke rumah sodara.
Ngobrol sana-sini, basa-basi busuk...
Hingga ada pertanyaan dari blio: masih netekin Azki ya? (maksudnya menyusui. Emang bahasa di sini sedikit vulgar, sorry yeee). Lho emang ada TT-nya? (sorry lagi..tapi ini based on script aslinya)

Hfffffhhhhhh....
oalaaah cangkeeemm....cangkemmmmm (cangkem = mulut)
Speechless..

Mau men-skak mat,, ga tega, Masa sama tetua ngelawan?
Ngga skak mat,, harga diri terusik (halaaah..)
Kata ayah Azki: ya wajarlah dia ngomong gitu, sekolah aja ngga tau lulus SMP/ngga.
ooh..brati dulu cangkemnya ga ikut pergi ke sekolah ya?

Kalo ngga inget kata Utinya Azki, mungkin segala omongan jahat sudah keluar kali yaa..
gini nih kata Uti: Jangan membenci orangnya. Bencilah perbuatannya. Kalo kamu benci orangnya, ntar bisa merembet benci ke orang2 terdekatnya. Kalo kaya gitu, apa bedanya kamu sama mereka?

Well, okey.. Untuk sementara ini cara terbaik memang menghindari konfrontasi langsung dengan sang trouble maker. Jauh-jauh deh lu, ke laut aja! hehehehe....

Wednesday, October 28, 2009

Jalan-jalan ke Orthopedi

Untuk pertama kalinya sejak tahun 2006, aku kontrol tulang lagi ke orthopedi. Ya, sebelumnya kan pernah dijelaskan di sini awal mulanya.

Kali ini aku datang ke orthopedi yang berbeda dari yang sebelumnya. Dulu kan di RS Tria Dipa, Pasar Minggu. Karena alasan jarak, kali ini aku datang ke RS Usada Insani di Tangerang. Sebetulnya sama bulikku lebih disarankan ke RS Siaga, Pejaten. Karena berdasarkan pengalaman anaknya yang ada something wrong dengan cara jalannya yang selalu kesandung, dan setelah diobati di RS Siaga, sudah jauh lebih baik. Wah masa aku ngejar ke Pejaten juga? ga dulu ya, nyari yang deket dulu.

Dan akhirnya kunjungan pertama adalah hari Sabtu lalu. Priksa sana-sini, cek bahu kanan-kiri, dan akhirnya disuruh rontgen 5 gambar, karena based on diagnosis 3 tahun lalu, dikatakan skoliosis ringan. Ya jadinya foto rontgennya ikut yang scoliosis program. Dan walhasil terkejut2 dengan harganya. Entah termasuk mahal/murah, 5 foto 330 ribu. Wah tau gitu aku bawa kamera sendiri, nyetak sendiri, huehehehehe...Karena banyak, jadi ga bisa ditunggu. Sama dokternya disuruh balk lagi hari Selasa, sekalian dioper ke orthopedi khusus tulang belakang.

Selasa..
Datang jam 5 sore, berdua ma Azki. Daftar dulu, dan pas ambil nomor, dapet nomor undiannya 21. Kyaiiikss...masih lama dong. Pas tanya2 sama pasien yang dapet nomor 4, ternyata dia ndaftarnya jam 1 siang. Yaah..tau gitu nitip :p Trus gimana nasib kami berdua? yah, terima nasib saja. Approximately bakal masuk ruang dokter jam 8. sekitar 3 jam lagi. Untungnya ayah Azki datang jam 18.30. Syukurlah ada yang mbantuin gendong2 dan netah Azki.
Pas udah giliran masuk, basa-basi dulu ma dokternya, menyampaikan keluhan, dan memberikan hasil rontgen yaang 5 foto itu. Dan apa kata dokternya? "wah fotonya ga lengkap. kurang ke bawah nih ngambilnya. Ya udah foto lagi aja.Ditunggu."

Okey, gara2 diagnosis skoliosis ringan dodol itu, yang dipertahankan sejak 3 tahun lalu, aku harus foto rontgen lagi.
Pas di pendaftaran rontgen:
aku : mbak, mau rontgen. Bisa ditunggu kan hasilnya?
petugas: bisa. tapi ke kasir dulu (dengan muka dingin)

hmm...dasar rumah sakit, dimana2 tabiat petugasnya sama saja. Tampang dingin, menuntut pembayaran di awal, serasa yang paling punya kuasa aja. Coba misalnya aja aku lanjutin:

aku : kalo sekalian di-upload di fesbuk, bisa juga kan mbak? terus, soft copynya bisa diminta juga ngga mbak, buat kenang2an anak-cucu saya nanti.
petugas: bisa..bisa..ibu bisa saya rekomen ke psikiater sekarang juga kok.

Nah ternyata memang ada yang salah. seharusnya yang diambil adalah daerah Lumbal Sacralis, bukan Scoliosis. Lha wong yang sakit daerah Lumbal kok. Oya, Lumbal Sacralis itu adalah tulang2 yang ada di bagian pinggul. Wah ga ada soft copynya sih ya, jadi ga bisa ditampilkan.
pas dibawa ke dokter, dijelaskan memang ada yang ga simetris, di mana tulang belakang Lumbal membengkok ke arah kanan. Dokternya juga nanya, olahraga yang dilakukan apa. Wah..sudah lama dok, ga exercise. Terakhir kali sih joging, tapi cuma 2 menitan karena sudah senin-kamis napasnya. Bener2 payah staminanya.

Kata pak dokternya, kalo mo lihat sampe sejauh apa efek pembengkokannya terhadap fungsi tubuh lain, disarankan untuk MRI. Walah..rontgen 5 foto aja udah kaget apalagi ambil MRI. Bisa ompong tuh dompet. berarti memang harus lebih kuat lagi macul sawahnya, biar bisa mbayar MRI, heheh...

Eh tapi so far selama 3 tahun aku ga da keluhan aneh2 selain pinggul nyeri. Maksudnya, yang terganggu cuma sistem pergerakan saja. ga ke yang lain2. semoga memang gitu yak...

Monday, October 26, 2009

Azki 14 Bulan

Sudah lama ngga meng-update setiap Azki berulang bulan.

Hari ini Azki sudah 14 bulan. Sudah bisa ngapain aja yaa?
Sepertinya kurang pesat.

Jalannya masih ditetah. Kemajuannya, sudah mau dititah dengan pegangan 1 tangan.
Baru belajar berdiri! *agak minder dengan anak tetangga yang lain*

Ngocehnya, masih gitu2 aja. Belum banyak. Belum ada vokalisasi yang jelas sih. Duh, padahal ibunya cerewettttt bangetz (sertifikasi cerewetnya sudah diakui semua teman kuliah, dan segenap keluarga)

Kalo mau apa-apa, sukanya main tunjuk daripada ngomong. Misalnya, mau tidur, nunjuk kamar. Mau jalan2, nunjuk sandal. Mau mimimo, nunjuk ibu.

Suka dengan gambar/iklan yang ada bayinya.
Suka ngambek kalo diajak cebok ==> jorok!

Sudah mulai menyikat gigi. Ini gara2 sering lihat ibu-ayah menyikat gigi, akhirnya ibu beliin deh sikat gigi daripada melihat Azki mupeng mulu. Awalnya ibu kasih contoh menyikat gigi, dan sekarang tiap mau mandi langsung nunjuk2 rak sikat gigi. Sudah punya inisiatif rupanya :)

Belum rutin toilet training. Kalo ini mah ibunya yang males, heheh..jangan dicontoh ya.

Makannya? masih susah mengunyah. walhasil lauknya bayam-sop bestik ayam-dadar, bayam-sop bestik ayam-dadar, repeat to chorus. hehehe..emang lagu :p yaah, memang begitu Azki. Walopun makannya sudah nasi 100% (ga doyan bubur/nasi lembek lagi), tapi untuk lauk, ga mau nelan kalo teksturnya gede. Frekuensi makannya juga sering dalam porsi kecil. beda dengan ibu-ayahnya, yang frekuensinya sering tapi dalam porsi besar, hihihi...

Menyuapi Azki perlu sedikit menebak-nebak. Apakah mau makan dengan/tanpa kuah? pakai sendok/tangan? duduk di depan tivi/di ambang pintu depan? disuapin/dibiarkan makan sendiri? mulutnya lagi seret/ngga?
Pokoknya kalo tebakannya salah, harus segera dicoba alternatif lainnya. Kalo telat dikit, keburu Azki ngga mood makan. Besok ibu mau beli bola kristal, biar ramalannya tepat. Atau setiap jam makan Azki, ibu SMS mama loren aja kali ya? hihihih...

Apa lagi ya?
Ga banyak yg dicritain nih.
masih belajar jalan.
masih belajar berdiri sendiri.
masih babbling aja.
gigi masih aja 4 buah.
Jadi agak males ibunya kalo main2 ke tetangga, soalnya pasti deh ada yang usil ngomong ini-itu *cerewet, bikin ilfil aja*
iya yah, kenapa cuma ibu-ibu aja yang suka usil.
hehe..kaya utinya Azki aja, tapi ngomongnya beliau ga pedes kek orang sini. masih diayak lah.
Hoaaahmmm....

*aku kan juga ibu-ibu,,usil dong? hehehe...iya sih :p*

Tuesday, October 20, 2009

Happy Wedding Anniversary

Happy 2nd Wedding Anniversary!!


2 Hari lalu, 2 tahun lalu, kami menikah.
Sebuah perjanjian berat, yang dalam Al-Quran disebut "Mitsaqon Ghalizha"

Btw, kok 1st Wed Anniversary ga ada liputannya? itu karena saat itu aku belum jadi blogger, heheh..
Selamat ya buat suamiku, Ayahna Azki. Semoga pernikahan kita selalu dibarokahi Allah SWT, sehingga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rohmah. Rezeki gapapa dikasi banyak yang penting barokah, ya nggak?

Terima kasih ya suamiku, sudah membagi visi-misi (walah kaya kampanye presiden KM saja) tentang kehidupan yang sudah dan akan kita jalani. Terima kasih juga atas uang belanjanya selama ini, hihihi...

Ah, jadi teringat masa2 lalu waktu masih muda ^_^
Kenalan kayanya sih sekitar Desember 2005
Lalu dilanjut joging di lapangan Sabuga setiap Sabtu (kencan sehat)
Chatting lewat internet di lab kampus (maklum nyari yang gratis)
Mahasiswa dengan nomor induk 13401 rela mencari mahasiswi dengan nomor induk 15201, berkedok mencari buku Time Saver's Standard, untuk menyelesaikan TA (tugas akhir).
Mahasiswi dengan nomor induk 15201 rela mencari mahasiswa dengan nomor induk 13401, berkedok minta diinstallkan program perancangan di kompie-nya.
Ber-Ice Skating di Istana Plaza

Kayanya jarang deh kencan kami diisi dengan makan2/nonton. Maklum, mahasiswa rantau, harus pintar mengelola dana :).
dan akhirnya...wisuda bareng!!! \

then, bareng2 mengadu nasib di Jakarta
Sang karyawan juga rela mengantar sang karyawati pulang ke Cijantung, sementara dia pulangnya ke Tangerang. Dengan bahan bakar cinta, jadi deketlah dua wilayah itu :D
Nah karena udah bekerja, bolehlah kencan dengan makan2 dan nonton movie :)
Hingga akhirnya aku dikasi kado buku HOLOCAUST INDUSTRY, buku yang kuinginkan (belum khatam juga sampai sekarang)
Tak lupa pula diselingi pundung2 kecil,,biasalah itu, ya ngga siy?
Dan akhirnya tibalah saat lamaran itu.
Tanpa banyak perdebatan, disepakati tanggal pernikahan adalah 19-20 Oktober 2007.
Dan tanpa kesulitan yang berarti, 10 bulan kemudian hadirlah hasil produksi kami, hihihi..

Dan hanya dengan karunia dan rahmat Allah, kami bertiga masih bisa beribadah hingga hari ini. Masih kompak hingga sekarang.
Masih memiliki impian yang sama.


Ayo, Bersama Kita Bisa!!
p.s.: kalo wedding anniversary, siapa ngado siapa ya? siapa nraktir siapa ya?

Si Bintik Merah

Masih lanjutan kisah dari Bandung.

Pulang dari Bandung minggu lalu kan Azki dalam kondisi demam. Seperti sudah diprediksi, Azki demam selama 3 hari. Knapa yaa..apa kaget dengan dinginnya Bandung? Ibu sih cukup memberikan paracetamol dan menunggu hingga 72 jam. Dan ternyataaa..memang turun sih demamnya tapii... setelah demamnya reda, muncullah bintik2 merah alias rash di semua badannya. Kyaaaa..kumaha deui ieu teh??

Begini ciri-ciri sakitnya Azki (pascademam) :
Ruam merah di sekujur tubuh, paling banyak di punggung, tangan, dan wajah.
Ruamnya ada yg flat, ada juga yang timbul.
Tidak gatal
Tidak ada lecet/lesi
Azki tidak rewel, jadwal main dan tidur tidak terganggu
Nafsu makan-minum menurun drastis
Kira2 sakit apakah itu?

Tetangga2 bilang sih TAMPEK.
Ih, namanya ga gaul banget ya
Ibu malah punya diagnosis sotoy: ROSEOLA
Nah, lebih keren dikit namanya.
Kata temen ibu yang dokter, juga gitu sih. Ciri2nya lebih dekat ke Roseola daripada ke Campak atau DBD.

Syukurlah kalo cuma roseola. Jadi cukup home tretment saja, diminumin ASI setiap saat. Mandi air hangat. Ngurangin main ke luar rumah.
Thanks to Allah, thanks to ASI,, setelah 3 hari badan penuh rash, hari ke-4 ibu takjub. Semua rashnya HILANG!! Subhanallah...Alhamdulillah...

Memang roseola ini, bikin panik ibu-ibu aja. Salah satu sumber menyatakan bahwa it's normal bayi dan anak usia 3-36 bulan terkena roseola. Ooh, jadi sudah bikin appointment toh si Rose ini. TTM dong, Teman Tapi Menyusahkan, hehehe..

Sekarang tinggal membangkitkan kembali nafsu makan Azki yang hilang. Selama sakit, Ibu sedih karena Azki ga mau mamam, dan minum cairan selain ASI juga kurang banget. Sampai2 demi mengimbangi aktifnya Azki, ibu dengan sangat terpaksa menggendong dan menyuapi paksa Azki. Hikss.. antara tega-ngga tega gitu denger Azki jejeritan nolak disuapin.

Alhamdulillah sejak rashnya hilang, Ibu juga menghentikan pemaksaan makan, dan kembali ke habit semula, di mana Azki kalo makan dibiarkan (dengan pengawasan) makan sendiri, ngacak2 isi piring, hehehe.... sampe berkerak nasi itu lantai :p

Ah Azki...^_^

Monday, October 12, 2009

Bandung Sesi II

Jalan Pagi
Minggu pagi ayah-Azki-ibu dan seorang teman ayah jalan2 ke Gasibu. Biasa..lihat pasar kaget. Kayanya ini pasar kaget terbesar yang pernah ibu kunjungi. Lokasinya membentang dari monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat hingga Gedung Sate.Cuma ada di hari Minggu. (kalo malam minggu suka dipake konser2). Segala macam ada yang jual. Mulai baju sampai kredit motor/ mobil. Dari bonsai sampe hamster. Just name it, they sell it.


Ibu beli legging buat Azki. Ayah yang protes, ih kok pake celana ketat sih? gapapa lah yah, mumpung masih kecil. Ntar gedenya kan dah pake jilbab :P Sebetulnya pengen beli yg lain2, macam topi boneka buat Azki, tapi ngga lah, menuh2in tas aja. kapan2 aja ya Nak, beli2 nya.

Rencananya habis dari Gasibu, kami pengen ke Salman. Di sini adalah pusat aktivitas kaum muslim yang tergabung dlm Gamais (keluarga mahasiswa Islam) ITB pada khususnya. Masjid yang terkenal tentunya Masjid Salman. Buat yang belum pernah melihat masjid Salman, tentu takkan menduga bahwa bangunan kubus itu adalah masjid. yap, ini masjidnya ga pake kubah. Pake atap datar yang menyerupai bentuk piring ceper. Seingat ibu metode konstruksi atapnya adalah beton pre-stressed ya, soalnya di interior masjid sama sekali ga ada kolom yang menopang atap. Khas bangunan dengan bentang lebar dan atap datar.

Yak balik ke rencana tadi. karena melihat Azki yang ternyata dateng lagi demamnya, akhirnya kami pulang deh ke kosan, dan prepare buat pulang ke Tangerang. Ga jadi main di Taman Ganesha (taman di sebelah area Masjid Salman), ga jadi naik kuda ngelilingin Taman Ganesha. Yaaa... bentar bangetz sih liburannya. Ibu belum puas. Tapi apa mau dikata, besok Senin ayah sudah masuk kerja.


Pulang
Ternyata ada untungnya bawa laptop. Ibu bisa search jadwal KA. Yup, kami berencana pulang naik KA aja. pertama karena untuk ke stasiun, cukup naik 1x angkot. Mengingat badan masih capek, akan lebih capek kalo ke terminal yang musti ditempuh dengan 2x moda transportasi. Untuk nambah energi, sebelum brangkat, makan dulu di kantin depan kosan. Untungnya di daerah kosan, harga makanan ga terlalu mahal. masa makan berdua dengan lauk full sayur dan protein, cuma habis 11ribu. Duh..jadi kangen Cisitu :)

Sampai di loket tiket, ternyata KA untuk jam 12.45 sudah habis tiketnya. Mau ambil Argo Gede, ternyata seat yg kosong ngga berada di gerbong yang sama. akhirnya ambil Parahyangan jam 3 sore. Dapet kelas Bisnis, krn yg eksekutifny juga habis. Wah bener2 deh nih, laku keras tiketnya. Akhirnya kami nunggu KA dari jam 12 sampe jam 3 sore. pfuiii....

Di KA, Azki ga banyak polah. minta mimimo mulu, kadang2 minta digendong dgn posisi dia nyandar di bahu. terus baring lagi. Anteng bgt, beda dgn pas berangkat. Ibu juga jadi enak tidurnya, hehe..

Sampe Gambir relatif on-time, jam 6 magrib lebih2 dikit lah. biasanya kan suka molor. Syukurlah, perjalanan pulang ga merepotkan. Pas nyari taxi juga lancar. Awalnya mo naik bus transjakarta; tp ibu ngga setuju. kasian Azki lah, sudah capek gt masi diajak antri bus trans.

Sebetulnya kalo ke Bandung, ibu-ayah lebih suka bernostalgia. maksudnya ketemu teman2 kuliah, makan2, joging di Sabuga..yaah,,melakukan kembali apa yang dulu sering dilakukan lah. Ternyata Bandung berubah banyak ya. Ibu sempat kaget kemaren pas lewat Annex. di seberangnya tuh ada mal gedhe. Entah apa namanya, Balubur Junction atau apa gitu. Pas di seberang Gedung Annex (Head Officenya ITB). Cisitu juga makin padat oleh kendaraan bermotor. trus ada Indomaret juga!! wah kemajuan sekali Cisitu ini. Padahal kata Akungnya Azki, dulu area Cisitu di atas Geologi itu rawa2, ga da yang mau punya tanah di sana. Akung Azki kan dulu tinggal di daerah Sangkuriang, sebelahnya Cisitu. Sekarang udah jadii hutan kos. Ohya, apa kabar ya asrama YPK tempat ibu pernah bernaung selama 3 tahun? ga sempat ke sana.

Memang perlu libur panjang untuk bisa bernostalgia di Bandung :)
*selain libur panjang, juga perlu kocek yg memungkinkan kita belanja di Gasibu, hehehe

Bandung Sesi I

Wiken kemarin Upin-Ipin a.k.a Ayah-Azki dan Ibu jalan2 ke Bandung. Naik bis sih, ngga jalan beneran. Liburan ini dalam rangka dateng ke acara nikahan temen kuliahnya ayah dulu. Ada 2 acara nikahan, siang dan malam.

Keberangkatan
Seperti biasa, ibu sudah nge-list bawaan pada H-2. packingnya sih malem2 H-1. terus juga nge-warning ayah, kalo sampe jam 7 pagi belum pergi juga, ibu-Azki batal ikut. Hihihi..ibu kan ngga suka segala sesuatu melenceng dari jadwal. Dan Alhamdulillah, kami bertiga jadi juga berangkat. Bawaannya banyak, maklum ada anak. Dah gitu ayah bawa2 laptop pula. wahh..tentengan tambah satu. Sepertinya kami harus menargetkan beli travel bag yang ukuran medium. ga bisa lagi travelling dengan tentengan ala backpacker gini (maklum, jiwa muda, hihihi). Ga kompatibel kalo bawa anak!

Well, kami memutuskan naik bis saja, karena dari rumah ga mungkin dateng ke pool-nya travel car atau kereta api. Nyegat Primajasa di Daan Mogot, akhirnya dateng juga itu bis. Masih sepi, jadi bebas milih tempat. Ternyata kalo masih masa menyusui, enaknya milih tempat di mana si ibu berada di sebelah kanan, dan jendela ada di sebelah kanan. alias berada di barisannya pak supir. Lebih pewe, gitu, pas nyusuinnya. Baru tau aku..^_^

Bisnya berjalan sangat lambaaaat..maklum nyari penumpang dulu. Sampe ibu bertanya2, ini jadi brangkat ngga ya..hehehe..Dah gitu pas di tol dalam kota, macet!! wah, jangan2 macetnya sampe Bandung (lebay). Syukurlah tidak terjadi hal seperti itu. Akhirnya bis melaju lancar juga setelah melewati exit tol Semanggi.

Di dalam bis, Azki ngga mau duduk di kursi. Maunya berdiri di lantai. Halahhh...padahal ibu dan ayah teh mau memejamkan mata sejenak-dua jenak. Capek di lantai, Azki minta berdiri di kursi, melihat2 jalan. Kakinya menginjak2 paha ibu-ayahnya (orang jawa pasti bilang, wadhuuh, mlinder pupuku!). Sekali2 iseng tangannya mencoba ngeplaki (mukul) kepala orang di bangku depan. Hihihi..jahil banget sih Nak :D. untung aja berhasil dicegah. eh tapi pas gagal karena dilarang ibu, Azki langsung terdiam lhoo. Ngga ada suaranya, ga ada polahnya. Keliatannya sih ngambek Mungkin mikirnya, mau ngeplak kok dilarang :D.


Kedatangan
Setelah berabad2 lamanya di perjalanan, sampai juga kami di tol Pasir Koja. itu berarti sudah sampai Bandung. Horreeee...Tapi perjalanan sedikit terhambat. Sesaat menjelang masuk terminal Leuwi Panjang, ada kebakaran hebat di sebelah Carrefour Express. Wah, jadi tontonan orang2. Heran, kebakaran kok malah ditonton. Api sudah sedemikian guedhenya itu, tapi mobil pemadam belum juga dateng. Polisi juga ikutan nonton. Ya ampyuun..mbok ya mengamankan lingkungan >sigh<

Jam 12 siang kami sudah naik bis Damri jurusan Dago. Wah, ngetem lagi nih bis, karena bangkunya masih belum penuh. Untung Azki ga rewel ya, mungkin kenyang menyusu tadi.
Setelah dipikir2, kami akhirnya ga turun di Dago, tapi di deket Pasar Baru, trus nyambung naik angkot arah Cisitu. Wahhh..ketemu si angkot terong (warnanya ungu). Syukurlah ga pake ngetem. Kalo sampe masih ngetem juga, bisa2 ayah Azki gantian yang pegang setir, heheheh...
Dan eng-ing-eng...sudah jam 1 aja...kondangannya mau abis dong yaa? (ternyata setelah dicek di fesbuk, kondangannya dari jam 11 sampe 14:30). Tenang..masih kebagian foto2..(foto2 apa makanannya??).

Ternyata di depan BATAN, jalanan macet. Akhirnya kami memutuskan singgah di kampus ITB, naruh bawaan dan ganti baju kondangan di gedung Comlabs. Wuih PD banget ke Comlabs, secara di Comlabs orang2nya banyak yang baru. Untunglah ada mas Iyan, dan sedikit karyawan di front office. jadi legaa... Mungkin org2 di Comlabs bingung kali ya, ngeliat kita kaya mo ke terminal aja. Dan dengan sigap mas Iyan menjelaskan pada rekan2nya siapa tamunya ini. hihihi..jadi sok penting :P "Maliki ini koordinator Comlabs angkatan 2001," kata mas Iyan tentang ayah Azki. Ibu berpikir, kok setelah ayah ga jadi koordinator, Comlabs malah jadi keren gitu ya?hehehe...

Setelah ganti kostum, kami jalan kaki ke Sasana Budaya Ganesha. Lhoh kok ke Sabuga, katanya mo kondangan? Lha iya, kondangannya di Sabuga. Luar biasa sekali teman ayah ini. Masuk kuliah, dilantik di Sabuga. Lulus kuliah, diwisuda di Sabuga. Nikahnya, di Sabuga. Wah wah, ITB sekali :D. Dan benarlah saat tiba di sana, memang tamunya banyak. Jadi wajar durasi pestanya juga sampe 3.5 jam. Pegel deh pengantinnya salaman. Kami di sana juga ga lama, cuma nunggu sampe selesai nyobain semua menu, hehehe..Hmm, enak :p cuman ada yang aneh dengan Azki. Anak ini ga mau mamam. Padahal biasanya, setiap ketemu makanan baru, dia pasti tertarik. Nah sekarang ngga. Ibu jadi bertanya2, ada apa gerangan. Malah ibu yang ngga brenti ngunyah :P.

Dari Sabuga, kami jalan kaki lagi (duuuhh, jalan lagi. habis deh tadi makanannya, laper lagi :P) ke lab-nya ayah dulu, lab Ergonomi. Kata ayah sih acaranya ketemu dosen2 dan temen labnya dulu. Kalo kata ibu sih, ini janjian ketemu doang, hihihi..abis orangnya dikit. kirain bakal ada 20 orang gitu.Ternyata ada sekitar 10 orang incl 2 dosen. Naah di sini Azki mulai rewel surewel. Entahlah, kok kompak sama cuaca yang ga mendukung. Sedang hujan.Pas sudah reda, kami jalan lagi ke Comlabs, ngambil tas2 dan menuju penginapan.

Penginapan
Dari tadi belum kesebut ya bakal nginep di mana. Kami sudah sepakat nginep di eks rumah kos ibu, di cisitu. Cisitu ini emang daerah sejuta kosan, dengan mayoritas penghuninya mahasiswa ITB, dan Unpad. (survey ngasal)

Kok bisa nginep di kosan putri? oh tentu, kan sudah sohiban sama bibi penjaga kosan. Selain itu masih ada teman ibu, Tante Ayu, yang masih betah di sini. Untungnya ada kamar kosong di tempat yang terpencil lengkap dengan kamar mandi. Ah senangnya. Tarifnya pun cukup 50ribu rupiah, hehehe.. Rumah kos ini pemiliknya ga pernah dateng, jadi ibu nyante2 aja nginep sini. Sebetulnya ada 2-3 kamar kosong di area rumah utama (yang ngga dikoskan), tapi ibu milih di area kosan.
Bibi pun dengan sigap melayani mantan anak kosnya ini. Dikasi teh panas, dibuatkan air panas buat mandi. Dingin bangetzz...ibu sampe kaget. Ya maklum biasa di Tangerang kan ya. begitu ke Cisitu, ya langsung freezing.

Ibu mulai melihat gelagat ngga bagus nih dari Azki. Sepertinya Azki demam. ciri2nya, mamam ga mau. maunya mimimo aja. Wah, batal jalan2 sore nih. Dan akhirnya ayah berangkat sendirian ke kondangan berikutnya di PT DI. Masa Azki mau diajak, lagi ngga enak body ngono. Akhirnya ibu ngajak Azki main aja di kamar Tante Ayu



*2b continued

Thursday, October 8, 2009

Fungsi Lain Tetangga

Pernah denger, bahwa tetangga itu lebih dekat dari saudara. Hmm, bener juga sih itu, secara aku tinggalnya jauh dari sodara sendiri.

Kalo konteksnya nge-kos, tetangga terdekat ya kamar sebelah. Bisa dimanfaatkan pinjem buku sampe catok rambut. hehee...

Nah sekarang di sini, tetangga yg mau kuceritakan ini berjasa dalam hal kegiatan masak-memasak.

Tukeran resep? bukan...
tepatnya dalam hal belanja daging.
Hehehe..ibu yang malas ya, sampai2 beli daging aja nyuruh tetangga.

Sebetulnya ngga nyuruh, tepatnya menitip.
Ini karena si tetanggaku pemilik warung makan padang. So pasti tiap hari dia belanja.
Awalnya sih ga kepikiran ada acara nitip2 gitu. Awalnyaa aku iseng nanya harga daging sapi yang dibeli si uni ini. Dia bilang sekilo Rp 55000. Wah, kok aku belinya mahal di pasar modern deket rumah? Ya wes tho, aku iseng2 nanya, boleh nitip ga Uni? dan ternyata sambutannya baik. Karena sambutannya baik itulah, aku ngelunjak nitip ayam, nitip ikan, hihihi...Ga tau diri :p

Tapi ya ngga tiap hari sih nitipnya. Paling 2 minggu sekali, paling cepet.
Semoga si uni ga keberatan ya dititipi begini. Kan ibu juga sering beli lauk di warungnya ^_^

Ohya, apdet dikit.. barusan aku ngambil titipan ikan bawal dari si uni. Ternyata ikannya belum dibersihkan sama penjualnya. Lalu gimana dong? beruntunglah daku punya tetangga lain lagi, yang mau mbantuin mbersihin ikan. Duuuh..bener2 deh yaaa, kelakuan ibu Azki....

Wednesday, October 7, 2009

Bestik Ayam

Ini resep berikutnya, yang udah diuji coba.
Alhamdulillah pas pertama kali bikin. rasanya langsung enak, ga da kurang/kelebihan bumbu. Berarti levelnya mudah ya,,untuk beginner.

Bestik Ayam

Bahan:
2 buah dada ayam, rebus dan suwir2 kasar. sisihkan kaldunya sebanyak 1 L
2 buah kentang tes (kira2 100 g), dipotong jadi 8 bagian
2 buah wortel (kira2 100 g), dipotong memanjang
1 buah tomat, dipotong jadi 8 bagian

50-70 gr mentega
1/2 butir bawang bombay (sekitar 60-80 gr), iris tipis
1 sdt merica bubuk
1/2 sdt pala bubuk
4 sdm kecap manis
garam-gula secukupnya
5 batang cengkih kering
Bawang merah-putih yang digoreng, sisihkan

Cara:
Mentega dilelehkan, lalu masukkan bawang bombay
Masukkan merica dan pala
Aduk campurannya sambil ditambah 1-2 sdm air matang
Masukkan daging ayam yang disuwir kasar. terus aduk sampai wangi
Masukkan air kaldu (jangan langsung 1 L, tapi separonya aja dulu. Lihat2, kebanyakan/ngga)
Tambahkan kentang, wortel, kecap, cengkih, garam-gula. Test rasanya.
Saat kentang-wortel sudah hampir emuk, tambahkan tomat iris
Setelah semuanya matang, tambahkan bawang merah-putih yang sudah digoreng tadi.
Angkat dan sajikan.

*jangan lupa matikan kompor.
*bisa buat 4 porsi.
*sorry, ga ada fotonya.
*bisa lho ayamnya diganti dengan daging sapi. bumbu2 sih tetep.

ternyata Azki pun suka mamamnya. sedaaaap....






Tuesday, October 6, 2009

Makan Gratis Akhir Minggu

Sudah umur 14 bulan dan memakan segala jenis makanan, tidak berarti bias lepas ASI.
Setidaknya itulah pengalaman ibu dan Azki. Karena kelalaian ibu, berakibat pada kesulitan diri sendiri.

Jadi ceritanya gini..
Hari Minggu kemarin Azki-Ibu-Ayah seharian jalan2 ketemu temen2. Sesi I, main ke Ciledug ke teman ibu yang baru nikah. Di sana kami dijamu dengan makan siang, dan Azki pun tak ketinggalan. Disuap sama nyonya rumah pake telur dadar. Hihihi…tamu yang merepotkan :p Mungkin karena kenyang makan telur, trus masih makan bolu, dan pisang, Azki jadi malas mimimo. Sempat sih, mimimo bentar. Ehh, karena melihat jeruk, ga jadi mimimo, dan malah makan jeruk. Ibu masih nyante2 aja. Pikir ibu, ah ntar sebelum pulang mimimo bentar. Sampe menjelang pulang, Azki masih ga mau mimimo. Yaah, gimana ini.

Di sesi II, kami berangkat ke Plaza Semanggi karena ayah Azki ada janji makan2 sama temennya. Nah, di Plaza Semanggi inilah derita ibu dimulai. Gudang ASI sudah mulai penuh. Customernya ogah2an. Meanwhile, ibu ga bawa peralatan memeras (cooler bag, botol ASIP, dan dry ice). Breastpump? Ibu pake metode manual kok, biar ga ribet urusan sterilisasinya, heheh…Akhirnya ibu ke nursing room yang desainnya setengah hati itu. Di sana Azki cuma mo dikit mimimonya. Yaaah..beban gudang ASI terkurangi sedikit. Tapi masih khawatir juga sih.
Kami akhirnya makan2 di Rice Bowl. Di sini Azki nyobain segala rupa masakan. Sapo tahu, jus, UHT, ayam, nasi Hainan….segala rupa deh.

Sementara ibu sudah mulai nyut2an lagi. Red Alert from Breastmilk Manufacturer. Akhirnya di tengah acara ibu ngabur lagi sama Azki. Karena jauh menuju nursing room, ibu nyusuin Azki di toilet. Untung aja toiletnya wangi. Dan hasilnya??? Ga maximal lagi mimimonya. Huhuhuhuhu…..Huaaaa…

Jadi kesimpulannya: seharusnya ibu membawa perlengkapan ASIP. Perkara kepake atau ngga, urusan belakangan. Namanya juga persiapan. Yaah..namanya juga pertama kali bawa Azki jalan2 ke sumber makanan.

Walhasil sampai rumah ibu langsung deh pasang aksi kompres sana-sini demi melancarkan ASI. Dah buntet gitu lhooo.. Begitu sudah lancar, Azkinya malah lagi dibawa ayahnya keluar rumah. Halahhh... terpaksa ASI dibuang-buang. Lha wong botol ASIPnya juga ga ready to use. Malam yang panik lah untuk seorang busui, hihihi :)

Ohyak cerita dikit ah tentang makan2 di Rice Bowl ini. Makan2 ini tuh katanya dalam rangka ulang tahun temennya ayah di kampus dulu, tepatnya di Comlabs. Yang diundang juga ga banyak, teman2 deket yg punya hajat. Lucunya, Narpen, temen ayah ini, malah nyuruh ayah milih tempat makan. Hehehe…akhirnya ibu yang milihin: Rice Bowl. Ternyata ibunda Narpen, Bu Enny Dyah, belum pernah ke sini. Klop dong ya.. Hihi.. Lho, kok ada ibunya? Iya, jadi tante Narpen ini perginya bareng ibunya. Hmmm…. Ibunya gaul juga dong ya. Lho memang bukankah harusnya seperti itu hubungan ibu-anak? Ibu harap hubungan ibu-Azki ntar-ntarnya bisa seperti itu, walopun ga sama persis lah. Kan enak tuh, sang ibu tau semua teman dekat anak2nya, anak juga tau seluk-beluk ibunya. I wish I could be like that, someday. Sekarang belum terasa ya, wong anak masih batita ngono…jadi ga bisa ngasi komentar, bisanya ngimpi dulu ^_^

Saturday, October 3, 2009

Setup Makaroni

Ini resep berikutnya.
Aku seneng banget sama masakan ini. Apalagi kalo yang mbuatin Utinya Azki (ga mau bikin sndiri).

Alkisah, masakan ini adalah masakan kaum keraton Solo. Maklum saja, bahan2nya tuh akulturasi dua daerah, dan pada masa dulu kala, ngga banyak yang bisa minum susu, makan daging, dan makaroni tentunya.

Nah, karena zaman feodalisme sudah berakhir dan Belanda sudah kalah, akhirnya orang2 macam kami ini bisa juga menikmati masakan ini. Ciee..berlagak jadi bangsawan :D:D:D

So, apa aja bahannya?

Bahan:
200 gr makaroni elbow, rebus hingga al dente. sisihkan.
3 dada ayam. rebus, sisihkan kaldunya. suwir2 dagingnya (jgn terlalu halus)
200 gr mentega
10-12 bwg merah, diiris besar2. (1 bawang jadi 4 iris)
400 cc larutan susu yang rasa plain.
400 cc kaldu ayam
1 sdt merica
1/2 sdt pala
garam gula
5 buah cengkih kering
2 butir telur ayam, dikocok

Cara:
Lelehkan mentega, lalu masukkan bawang. Aduk sampai harum
Masukkan ayam suwir, pala, garam-gula, merica
Masukkan air kaldu, tunggu hingga mendidih
Masukkan larutan susu, tunggu hingga mendidih
Masukkan telur kocok pelan-pelan sambil diaduk kuahnya
Masukkan cengkih
Tunggu sampai mendidih, lalu angkat

Siram di atas makaroni.
Sajikan panas-panas, dengan saus tomat-sambal

*cukup untuk 4 porsi. atau 5 ya?? tergantung kapasitas perut sih ya..

Rekam Jejak Kuliner

Basically aku tuh suka masak. tapi lebih suka lagi makan, halahh
Serius nih, aku suka masak. lebih tepatnya, tertarik pada kegiatan memasak.
Cuman masalahnya, masaknya ga mau yang ribet.

Uji nyali memasakku dimulai sejak punya suami. Ya iyya, mosok suami disodori nasi padang mulu. Ya..sebagai langkah pertama di dunia sutil dan wajan, aku menghidangkan sayur sop dan bayam. Gampang toh? sesuai dengan prinsip awal: ga ribet. Hampir tiap hari ayah Azki dulu disuguhi sop dan bayam. kadang juga telur ceplok dan dadar. hahaha..ra mutu.

Setelah punya Azki yang lulus sarjana ASI, aku mulai deh berkelana online nyari resep2 MPASI. Ini masih fokus ke Azki tujuan memasaknya. Nah di sinilah ke-geuleuh-anku diuji. Megang daging sapi dan ayam. Padahal kan awalnya risiiiih banget. ga enak gitu lhoh pegang jenazah :D:D

Nah.... yang bener2 dianggap batu loncatan memasakku adalah Ramadhan kemarin. Bener2 deh, googling resep. Sembari nelpon utinya Azki di Solo, demi mendapatkan masakan khas Solo. Yaah..lidah emang ga bisa boong (nyontek tagline iklan dikit yaaa). biar kata seumur hidup di Solo cuma 7 tahun, teteup weh kangen.

Soo..apa hasil perburuan resep sejak Ramadhan kemarin?
# Setup Makaroni
# Bestik Ayam
# Semur Tahu
# Terik Tempe
# Mujair Bumbu Kuning (sebetulnya harusnya ayam, cuman telat pesen ke supplier ayam, jadi ganti deh ke mujair)

Lebay deh ya, baru dapet 4 aja dah heboh. Ya maklum, ga bisa masak. Buat beberapa ibu-ibu mungkin sepele kali ya, tapi buat aku ini adalah sebuah sejarah yang patut dicatat (halahhhh).

Oh ya, Tante Mer kan mau minta resep ya. Ih padahal Tante Mer lebih banyak koleksinya. Lha wong bekalnya acara Asian Cuisine (eh bener tak ya?). tapi ya ga papa, asal Tante Mer juga memberi resep2 dari Asian Cuisine, xixixixi..

Buat yang berminat dan belum tau, Mujair Bumbu Kuning teh kaya gini mbikinnya:

Bahan:
2 ekor mujair yang sudah bersih sisik dan isi perutnya, potong jadi 6.
2 butir jeruk nipis, lumurkan airnya ke ikan selama minimal 15 menit.

3 cm laos, dimemarkan
3 cm jahe, dimemarkan
4 lembar daun salam, buang tulang daunnya
2x10 cm serai, dimemarkan
garam gula secukupnya

bumbu halus:
10 cm kunyit
6 bw merah
2 sdm ketumbar

Cara:
Mujair yang sudah dilumuri jeruk nipis, diaduk rata dengan semua bumbu, termasuk bumbu halusnya. Untuk hasil yang lebih baik, diamkan campuran ini sekitar 1-2 jam agar bumbu meresap.

Lalu, masukkan ikan dan bumbunya ke panci, beserta air matang (kira2 200 cc)
Masak di atas api sedang.
Aduk2 sesekali.
Tunggu sampai airnya berkurang separuhnya, lalu tiriskan.

Goreng dalam minyak panas.

Siap disantap!